Warga Saudi Diminta Abaikan Bocoran WikiLeaks

Mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak
Sumber :
  • REUTERS/Stringer/Files
VIVA.co.id
- Arab Saudi memperingatkan warganya untuk mengabaikan puluhan ribu dokumen diplomatik, yang dibocorkan situs transparansi WikiLeaks, mengancam adanya hukuman berat bagi para pelanggar.


Dilansir dari laman
The Guardian
, Senin, 22 Juni 2015, ada setidaknya 61.000 dokumen rahasia sudah diunggah, dari total 500.000 dokumen yang dijanjikan pendiri WikiLeaks, Julian Assange.

Kencangkan Ikat Pinggang saat Ekonomi Lagi Sulit, Begini 10 Cara Mulai Frugal Living

Puluhan ribu dokumen itu mengungkap kebiasaan Saudi untuk membeli pengaruh, serta strategi dalam menghadapi Iran dan revolusi di Mesir, serta dukungan bagi sekutu dan klien mereka di Lebanon, Irak dan Yaman.
Terpopuler: 10 Makanan Bantu Turunkan Berat Badan hingga Intip Deretan Promo Pilkada


Paslon WALI Menang di Pilwali Kota Malang
Saudi pernah dipermalukan pada 2010, setelah WikiLeaks membocorkan dokumen-dokumen diplomatik Amerika Serikat (AS), berisi strategi Raja Saudi untuk menggulingkan pemimpin Iran, yang disebut sebagai "kepala ular."


Salah satu bocoran dokumen yang baru, menyebut negara Teluk itu siap membayar $10 miliar untuk mengamankan pembebasan mantan presiden Mesir, Hosni Mubarak. Dokumen itu mendukung tudingan politisi Ikhwanul Muslimin sebelumnya.


Korespondensi dari kedutaan besar Saudi di Beirut, memperlihatkan kontak dengan pemimpin pasukan Lebanon, Samir Geagea, mengenai bantuan dana untuk mengatasi persoalan keuangannya.


Geagea secara terbuka membela Suadi, serta menentang Presiden Suriah, Bashar al-Assad. Isi dokumen menyebut kesediaan Geagea, untuk melakukan apapun yang diminta Saudi kepadanya.


Akademisi Universitas Cambridge, Toby Matthiesen, mengatakan bocoran dokumen itu tidak terlalu mengejutkan, namun dipastikan bakal melukai banyak orang yang korup. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya