Kasus MERS di Korsel Terus Bertambah, 25 Orang Tewas
Minggu, 21 Juni 2015 - 20:00 WIB
Sumber :
- REUTERS/Choi Jae-gu/Yonhap
VIVA.co.id
- Wabah penyebaran virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS) di Korea Selatan terus meluas. Pada hari Minggu, total terdapat tiga kasus baru di Negeri Ginseng itu.
Dikutip dari kantor berita Reuters, Minggu, 21 Juni 2015 melansir total kini terdapat 169 orang yang terinfeksi MERS di Korsel. Sementara, pada Sabtu kemarin, terdapat 1 orang lagi pasien yang tewas akibat MERS. Total, terdapat 25 orang yang meninggal akibat virus tersebut.
Pasien ke-25 yang tewas diketahui telah menderita penyakit jantung dan diabetes. Korsel sebelumnya mengumumkan penurunan penyebaran virus MERS. Sebab, dalam satu pekan penyebaran jauh menurun dibandingkan pekan sebelumnya yang mencapai 21 kasus.
Sementara di Thailand, otoritas setempat telah mengisolasi 175 orang yang diduga telah terpapar virus MERS dari pasien pertama. Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Kesehatan Thailand telah melakukan komunikasi dengan 175 orang itu dan meminta mereka agar menjauh dari area publik.
Kemenkes Thailand juga meminta kepada personel medis untuk terus memantau kesehatan 175 orang itu. Pada Jumat kemarin, Menteri Kesehatan Thailand, Rajata Rajatanavin mengatakan penyebaran MERS di Thailand rendah jika dibandingkan di Korsel.
Baca Juga :
Kemenkes Akan Cek TKI Terjangkit MERS di Korsel
Pria asal Oman berusia 75 tahun yang diduga menjadi pembawa pertama virus pertama ke Negeri Gajah Putih sudah segera diisolasi. Pada Kamis kemarin, pria itu telah dipindahkan dari Rumah Sakit Internasional Bumrungrad ke sebuah fasilitas penyakit menular.
Tiga kerabat pria itu juga dirawat di ruang isolasi di rumah sakit dan telah menjalani tes. Hasilnya menunjukkan mereka negatif MERS.
"Kondisi pasien yang menderita MERS secara keseluruhan lebih baik. Hasil pemindaian dada menunjukkan perbaikan keadaan dan dia sudah bisa mengkonsumsi makanan lunak," papar Pelaksana Sekretaris Permanen di Kemenkes Thailand, Surachet Satiniramai.
Butuh waktu hampir empat hari bagi Thailand untuk mengkonfirmasi penyakit itu. Dokter di RS Bumrungrad mengatakan pada hari Jumat mereka telah mengkarantina 58 staf di fasilitas medis itu. Sejauh ini, tidak ada kepanikan dan tidak ada pasien di rumah sakit itu meminta untuk dipindahkan ke rumah sakit lain.
Penyebaran virus MERS dikhawatirkan akan memukul sektor pariwisata yang menjadi salah satu pemasukan andalan bagi perekonomian Negeri Gajah Putih. 10 persen pemasukan Thailand disokong dari sektor pariwisata.
Tetapi, Menteri Pariwisata Thailand, Kobkarn Wattanavrangkul menepis kemungkinan itu. Dia menyebut hingga saat ini sektor pariwisata masih dalam keadaan normal.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kondisi pasien yang menderita MERS secara keseluruhan lebih baik. Hasil pemindaian dada menunjukkan perbaikan keadaan dan dia sudah bisa mengkonsumsi makanan lunak," papar Pelaksana Sekretaris Permanen di Kemenkes Thailand, Surachet Satiniramai.