Tangan Kanan Osama bin Laden Terbunuh dalam Serangan Drone
Selasa, 16 Juni 2015 - 15:05 WIB
Sumber :
- The Dailybeast
VIVA.co.id
- Pemimpin kelompok militan Al-Qaeda yang berbasis di Yaman (AQAP), Nasser al-Wuhasyhi, diduga terbunuh akibat serangan pesawat nirawak. Stasiun berita
CNN
pada Senin kemarin menurunkan laporan tersebut dengan mengandalkan informasi dari dua pejabat berwenang keamanan di Yaman.
Dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 16 Juni 2015, serangan tersebut dilaporkan CNN terjadi pada Jumat pekan lalu di area Hadramaout, di bagian timur Yaman. Reuters tidak bisa memverifikasi laporan tersebut, tetapi beberapa kelompok pendukung AQAP telah mempublikasikan pernyataan duka mereka di media sosial.
Jika laporan tewasnya al-Wuhayshi benar, maka ini akan menjadi pukulan telak kedua di salah satu cabang Al-Qaeda yang paling aktif. Sebab, yang tewas terbunuh merupakan tangan kanan Bin Laden.
"Nasser al-Wuhayshi, semoga Tuhan menerima arwahnya," ujar salah seorang pendukung AQAP yang diketahui bernama Abu Gandi dan menulis pernyataan duka di Twitter dengan menggunakan tagar #Martyrdom Abu Baseer al-Wuhayshi.
Menurut seorang pejabat berwenang AS, Negeri Paman Sam kini tengah menilai laporan mengenai kematian al-Wuhayshi. Menurut pejabat berwenang lainnya, militer AS sama sekali tak terlibat dalam serangan apa pun.
Hingga saat ini belum diketahui apakah misi serangan itu dilakukan oleh badan intelijen, CIA. Menurut penulis buku, Gregory Johnson, al-Wuhayshi dilahirkan di bagian selatan Yaman dan pergi ke Afghanistan untuk kali pertama di tahun 1998 lalu untuk bergabung dengan al-Qaeda. Di sana lah dia bertemu dengan Bin Laden dan bertindak sebagai orang kepercayaan hingga tahun 2001 lalu.
Saat itu, kelompok Al-Qaeda sedang terpecah akibat serangan ke Afghanistan yang dipimpin oleh AS. Dia menjadi pemimpin AQAP di tahun 2009 lalu, beberapa tahun usai dia kabur dari penjara di Yaman.
AQAP kemudian melakukan beberapa serangan di Yaman dalam beberapa tahun terakhir, menyasar kementerian, kamp-kamp militer dan institusi lain sehingga menewaskan hingga ratusan orang.
Pada Januari lalu, AQAP juga mengklaim bertanggung jawab terhadap serangan di kantor majalah satir Prancis, Charlie Hebdo. Menurut mereka, penyerangan itu dilakukan karena media tersebut telah menghina Nabi Muhammad dengan membuat karikatur di halaman depan.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Saat itu, kelompok Al-Qaeda sedang terpecah akibat serangan ke Afghanistan yang dipimpin oleh AS. Dia menjadi pemimpin AQAP di tahun 2009 lalu, beberapa tahun usai dia kabur dari penjara di Yaman.