Korban Tewas MERS di Korsel Bertambah Jadi 11 Orang

Pekerja kesehatan Korsel merawat pasien MERS dengan baju pelindung khusus.
Sumber :
  • REUTERS
VIVA.co.id
- Wabah virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS) terus mewabah dan kini telah memakan korban jiwa hingga 11 orang. Korban diketahui merupakan seorang wanita berusia 72 tahun. 

Dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat, 12 Juni 2015, korban tewas kali ini menyusul pasien lainnya yang dilaporkan meninggal pada Kamis kemarin. Wanita itu diketahui terjangkit virus ketika tengah dirawat di sebuah rumah sakit di bagian selatan ibukota Seoul. 

Sementara, total pasien yang diketahui mengidap virus MERS juga ikut bertambah dan kali ini telah mencapai 126 orang. 

Laman berita ABC News melaporkan korban tewas ke-10 merupakan pria berusia 65 tahun dan telah dirawat karena menderita penyakit kanker. Kementerian Kesehatan Korsel mengatakan, pasien itu dirawat di rumah sakit yang sama dengan pasien lain yang terjangkit MERS. 
Penderita Menurun, Korsel Yakin Segera Terbebas Virus Mers

Wabah MERS di Korsel telah membuat kepanikan di negara tersebut. Awal mula virus itu berkembang dari seorang pria berusia 68 tahun yang tengah berkunjung ke Timur Tengah dan didiagnosa positif mengidap MERS pada tanggal 20 Mei. 
Kemenkes Akan Cek TKI Terjangkit MERS di Korsel

Sementara, sekitar 3.800 orang telah diisolasi pada Kamis kemarin usai diketahui ada kemungkinan terjangkit virus MERS dari pasien lainnya. Lebih dari 2.400 sekolah dan taman kanak-kanak di seluruh Korsel juga ditutup karena khawatir bisa tertular virus MERS. 
Pembawa MERS ke China Dinyatakan Sembuh

Pada Rabu kemarin, para ahli dari badan kesehatan dunia, WHO, telah mendorong agar sekolah-sekolah yang telah ditutup, supaya dibuka kembali. Sebab, penyebaran virus itu baru sebatas di rumah sakit. Tidak ada bukti adanya penyebaran virus antarmanusia di masyarakat.

Pejabat berwenang Korsel mengatakan penyebaran virus telah mencapai puncaknya. Walaupun mereka mengatakan beberapa hari ke depan menjadi waktu yang penting untuk menentukan apakah upaya mereka dengan mengisolasi pasien dan mengendalikan penyakit telah berhasil. 

Tiga orang yang sebelumnya didiagnosa menderita MERS telah diizinkan pulang dari rumah sakit pada Kamis kemarin. Sehingga, total sudah ada tujuh orang yang diizinkan pulang. 

Akibat wabah ini, Presiden Korsel, Park Geun-hye, terpaksa menunda kunjungan kenegaraannya ke Amerika Serikat pada pekan depan. Park memilih untuk berkonsentrasi mengurus pengendalian virus MERS di negaranya. 

Sejauh ini, korban tewas akibat MERS di Korsel merupakan pasien yang sebelumnya telah memiliki penyakit lainnya, seperti masalah pernafasan atau kanker. 

Menurut para ahli, MERS dapat menyebar ketika pasien tengah batuk. Tetapi, sejauh ini penyebaran utama terjadi karena adanya kontak jarak dekat, seperti tinggal atau merawat pasien yang telah terinfeksi dengan virus tersebut. (One)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya