3 Juta Warga Irak Mengungsi Tanpa Bantuan Kemanusiaan Layak

Warga Irak di pengungsian.
Sumber :
  • REUTERS/Stringer
VIVA.co.id
AS Sebut Pemboman RS di Afghanistan Sebuah Kesalahan
- Tidak ada yang lebih menderita dalam konflik peperangan selain warga sipil. Dalam perang di Irak, tiga juta warganya terpaksa melarikan diri dari wilayah Irak bagian utara dan tengah. 

Polo, Tentara Bayaran Italia Bongkar Borok Militer Ukraina dalam Perang
Demikian isi keterangan tertulis badan organisasi kemanusiaan Médecins Sans Frontières/Dokter Lintas Batas (MSF) yang diterima VIVA.co.id pada Selasa, 9 Juni 2015. MSF menyebut tiga juta warga Irak kabur dari wilayah Irak bagian utara dan tengah, terutama Provinsi Anbar, Ninewa, Salah Al-Din, Kirkuk, dan Diyala usai perang berlangsung selama satu tahun.

Lion Group Dukung Penurunan Harga Tiket Pesawat 10 Persen di Nataru
Ribuan keluarga telah melarikan diri dari kekerasan yang kian meluas dan garis perang yang terus berubah. Mereka telah berpindah-pindah beberapa kali. Tetapi, mereka juga kehilangan segalanya.

Kendati telah beberapa kali pindah, tetapi mereka tinggal di tempat yang padat seperti tenda, bangunan yang belum selesai, tempat ibadah atau sekolah.

"Penduduk Irak sedang menghadapi krisis kemanusiaan terburuk dalam beberapa dekade terakhir. Justru, ribuan ribuan orang di bagian Irak tengah, tak memperoleh bantuan kemanusiaan yang mereka butuhkan," kata Kepala Misi MSF di Irak, Fabio Forgione.

Forgione menyebut tim MSF yang bekerja di wilayah abu-abu di utara Mosul dan area antara Baghdad dan Anbar, melaporkan banyak warga mengungsi tanpa air bersih serta sanitasi yang layak. 

"Infrastruktur lokal dan fasilitas kesehatan telah hancur atau tak berfungsi. Jumlah staf medis semakin tak memadai. Belum lagi banyak orang yang tak bisa mengakses layanan kesehatan dasar," papar MSF.

Untuk bisa mencapai ke rumah sakit yang masih berfungsi cukup sulit di beberapa daerah tertentu yang kurang aman.

"Walau kebutuhan penduduk sangat tinggi, bantuan kemanusiaan hanya dipusatkan di daerah-daerah yang lebih aman, seperti daerah Irak dan Kurdistan. MSF adalah salah satu dari sedikit organisasi internasional yang masih bekerja di wilayah rawan seperti utara dan tengah Irak," tulis MSF.

Oleh sebab itu, MSF terus berupaya agar memperluas area operasinya di Irak tengah dan utara. Saat ini, mereka telah mengelola klinik berjalan di Provinsi Kirkuk, Salah Al-Din, Diyala, Ninewa, dan Baghdad untuk menyediakan layanan kesehatan bagi warga yang mengungsi.

MSF khawatir tindak kekerasan akan menyebar ke kota-kota padat penduduk lainnya. 

"Maka, semua pemangku kepentingan di Irak harus melakukan upaya yang dibutuhkan untuk memastikan, penduduk Irak yang melarikan diri dari kekerasan bisa memperoleh bantuan kemanusiaan. Tim kami melakukan segalanya yang bisa dilakukan walaupun kami masih belum bisa memenuhi semua kebutuhan dengan efektif," MSF menambahkan.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya