Tak Ada Vaksin, Virus MERS Sudah Dipatenkan Swasta
Selasa, 9 Juni 2015 - 16:01 WIB
Sumber :
- Reuters/Srdjan Zivulovic
VIVA.co.id
- Kekhawatiran akan MERS yang sempat meredup, kembali menjadi perhatian dunia setelah Korea Selatan (Korsel), salah satu negara dengan sistem kesehatan yang baik, gagal mencegah penyebaran virus mematikan itu.
Ada 95 kasus hanya dalam tiga minggu, dengan tujuh orang meninggal dan lebih dari 2.300 orang dikarantina. Kini MERS menjadi kekhawatiran global, membuat permintaan akan vaksin untuk virus MERS semakin mendesak.
Dikutip dari laman
Al Jazeera
, Selasa, 9 Juni 2015, perselisihan soal paten menjadi penyebab lambatnya penelitian vaksin. Pusat medis Erasmus, Rotterdam, Belanda, mengatakan tidak punya hak mengembangkan vaksin untuk virus MERS.
Mereka hanya dapat mengembangkan obat dan vaksin, untuk merawat penyakit yang disebabkan virus MERS, tapi bukan untuk melawan virus MERS, karena untuk itu mereka harus membayar perusahaan Belanda yang memegang patennya.
Baca Juga :
China Tahan 37 Pelaku Skandal Vaksin
Baca Juga :
Pariwisata Korsel Mulai Pulih Setelah Wabah MERS
Untuk membuat vaksin, ilmuwan harus meneliti berbagai hal terkait virus MERS. Itu tidak dapat dilakukan, hanya karena masalah paten. "Haruskah penelitian medis dikuasai hanya oleh pemilik tunggal?" tulis
Al Jazeera
dalam laporannya.
Hingga kini belum juga ada vaksin, berarti kabar buruk bagi manusia. Penularan virus MERS akan sulit dihentikan, kemudian perusahaan pemilik paten akan mengambil keuntungan besar, saat MERS telah menyebar pada skala global.
Berdasarkan hal itu, mana yang perlu dihargai, paten atau nilai-nilai kemanusiaan?
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Untuk membuat vaksin, ilmuwan harus meneliti berbagai hal terkait virus MERS. Itu tidak dapat dilakukan, hanya karena masalah paten. "Haruskah penelitian medis dikuasai hanya oleh pemilik tunggal?" tulis