VIDEO: Dokter China Sukses Transplantasi Kepala 1.000 Tikus

Rabu, 10 Juni 2015 - 00:21 WIB
Oleh :
Peneliti China sukses melakukan transplantasi kepala tikus.
Peneliti China sukses melakukan transplantasi kepala tikus.
Sumber :
  • VIMEO/Max Duncan
Photo Mini 1
<
p>
VIVA.co.id
- Sejak Juli 2013, dokter China yang menempuh pendidikan di Amerika Serikat (AS), Ren Xiaoping dan timnya di Universitas Medikal Harbin, sukses menyelesaikan hampir 1000 operasi transplantasi kepala tikus.


Dilansir dari laman
Baca Juga :
Disebut Ikut Perdagangan Ginjal, Ini Jawaban RSCM
Shanghaiist , Selasa, 9 Juni 2015, kepala tikus hitam ditransplantasikan pada tubuh tikus putih, serta sebaliknya, dapat bernafas normal setelah operasi transplantasi.
Baca Juga :
Marak Perdagangan Ginjal, RS di Bandung Perketat Donor


Baca Juga :
Korban Pemburu Ginjal di Jawa Barat Sudah 15 Orang
Setelah lulus dari Universitas Cincinnati 15 tahun lalu, Ren yang sekarang berusia 53 tahun, tinggal di kota Harbin, China, di mana dia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk riset, sementara istri dan dua putrinya tetap di AS.


Ren mengatakan bahwa salah satu alasannya kembali ke China, adalah karena adanya dukungan finansial dari pemerintah, untuk penelitian medisnya. "China sekarang ingin ada di puncak," kata Ren.


"Jika Anda pikir ada keuntungan yang nyata dalam penelitian, China dapat menyediakan sumber daya untuk mendukung Anda," ucap Ren, yang menerima bantuan riset senilai $1,6 juta dari pemerintah China.


Transplantasi yang dilakukan Ren masih dapat disempurnakan, yang nantinya akan berguna bagi pasien penderita kanker, cedera tulang belakang atau penyakit kerusakan otot.


Namun Ren mengatakan masih panjang, hingga transplantasi kepala dapat dilakukan pada manusia. Dia berharap dapat melakukan transplantasi kepala monyet pada musim panas ini.


Itu akan menjadi pertama kalinya, operasi transplantasi pada primata. Selain kontroversi terkait etika, para ahli bedah menghadapi banyak tantangan lain saat melakukan operasi.


Di antaranya dalam menjaga agar otak tetap mendapat oksigen selama operasi, serta mencegah terjadinya resistensi dari sistem imun, pada tubuh yang akan ditransplantasikan.


"Kami ingin melakukan ini secara klinis, tapi kami harus lebih dahulu membuat model hewan yang dapat bertahan hidup lama," kata seorang ahli beda China.

Surgery’s Far Frontier: Head Transplants from Max Duncan on Vimeo.

Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Ren mengatakan bahwa salah satu alasannya kembali ke China, adalah karena adanya dukungan finansial dari pemerintah, untuk penelitian medisnya. "China sekarang ingin ada di puncak," kata Ren.
Halaman Selanjutnya