4 Juta Informasi Pekerja Federal AS Diretas

Ilustrasi hacker
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
- Peretas berhasil menyusup dalam jaringan komputer pemerintah Amerika Serikat (AS), memungkinkan diaksesnya data personal empat juta pekerja dan mantan mantan pekerja federal AS.


Pejabat AS yang dikutip
Reuters
, Jumat, 5 Juni 2015, menyebut penyelidik sedang mencari apakah para pelakunya berasal dari China, dengan mengaitkan pada kasus pencurian data sebelumnya.


Pada serangan terbaru, Kantor Manajemen Personil (OPM) menderita salah satu insiden pencurian informasi terbesar, yang pernah menimpa pekerja pemerintah.


Seorang penegak hukum AS yang dikutip Reuters, mengatakan entitas atau pemerintah asing, diyakini ada di balik serangan siber. Otoritas kini mencari kemungkinan keterlibatan China.


Juru bicara kementerian luar negeri China mengatakan, tuduhan semacam itu tidak bertanggungjawab. Beberapa negara bagian AS, telah menyelidiki serangan
cyber
atas Anthem pada Februari lalu.


Disebutkan bahwa seseorang yang terkait dengan peretasan Anthem, kini sedang diperiksa akan kemungkinan memiliki hubungan dengan China.


John Hultquist dari iSight Parners, mengatakan serangan terhadap OPM, tampaknya bukan semata kejahatan
cyber
, namun kegiatan mata-mata siber yang dilakukan untuk kepentingan suatu negara.


Peretasan OPM pertama dideteksi pada April lalu, dengan aktivitas yang mengganggu sistem informasi mereka. Departemen Keamanan Dalam Negeri menyimpulkan pada awal Mei, bahwa data empat juta pekerja telah diretas.
Daftar Prediksi Tren Kejahatan Siber di 2016


Kelompok Anti-ISIS Mengaku Peretas Laman BBC
Namun tidak disebut secara spesifik, informasi seperti apa yang telah diakses oleh pelaku peretasan.

Aturan Ini Diklaim Bisa Hentikan Cyberbullying
Ilustrasi.

AS dan Israel Bahas 'Pengiriman' Virus Stuxnet ke Iran

Virus komputer ini pernah menghantam reaktor nuklir Natanz.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2016