Almarhum Dubes Burhan Dikagumi Mantan Menlu Marty
Rabu, 20 Mei 2015 - 10:21 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id
- Dari sekian banyak tamu yang turut hadir memberikan penghormatan terakhir bagi almarhum Duta Besar Burhan Muhammad, Selasa malam, 19 Mei 2015, terlihat mantan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa. Burhan terpilih menjadi Dubes di era Marty masih menduduki kursi Menlu.
Ditemui di kantor Kemenlu, Pejambon, Jakarta Pusat, Marty menuturkan mengenal sosok Burhan sebagai individu yang memiliki sikap dan tutur kata yang ramah, murah senyum dan berperilaku baik.
Baca Juga :
Korban Ledakan Pakistan Bertambah Jadi 55 Orang
Baca Juga :
Reimburse Pakistan US$300 Juta Ditolak Pentagon
Ditemui di kantor Kemenlu, Pejambon, Jakarta Pusat, Marty menuturkan mengenal sosok Burhan sebagai individu yang memiliki sikap dan tutur kata yang ramah, murah senyum dan berperilaku baik.
"Beliau juga profesional dan menunjukkan rasa tanggung jawab yang besar pada jabatan dan misinya. Sejak awal beliau memiliki keingintahuan yang sangat besar pada misi yang akan diemban," tutur mantan utusan tetap RI di PBB ini.
Bersama Burhan, Marty turut mendalami dan mencoba memahami tugas serta misi di Pakistan. Melalui peristiwa kecelakaan helikopter itu, mengingatkan semua diplomat bertugas dengan risiko.
"Kadang kala kita hanya mengetahui kalau sesuatu saat musibah sudah terjadi. Tetapi, sebenarnya hari demi hari banyak diplomat dan Duta Besar yang mempertaruhkan keselamatannya demi kepentingan rakyat. Saya kira itu yang perlu diapresiasi," ujar Marty.
Dia pun mengakui ini menjadi kejadian pertama saat seorang diplomat tewas ketika menjalankan misinya dalam lima tahun terakhir. Ketika ditanya mengenai perlindungan yang perlu diperbaiki ke depan bagi para diplomat Indonesia, dia menyebut terkadang ada hal-hal yang berada di luar kendali, sehingga tak selalu bisa diprediksi.
"Kami sudah mengantisipasi yang terbaik dan diberikan. Saya kira yang saat ini perlu digarisbawahi adalah mari kita semua mengenang dan mengapresiasi atas sumbangsih almarhum," tutur Marty.
Burhan tewas dalam kecelakaan helikopter Mi-17 yang jatuh ke sebuah gedung sekolah kosong ketika akan melakukan pendaratan darurat di wilayah pegunungan Gilgit, Pakistan. Mantan Deputi I urusan luar negeri Badan Intelijen Negara (BIN) itu menjadi korban tewas ke-8 dalam kecelakan itu.
Dia menghembuskan nafas terakhir usai dirawat selama satu pekan di pusat perawatan luka bakar di Singapore General Hospital (SGH), Singapura. Jasad Burhan disemayamkan selama satu malam di Gedung Pancasila, Kemlu dan kini telah berada di Yogyakarta untuk dimakamkan di samping makam istrinya, Hery Listyawati.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Beliau juga profesional dan menunjukkan rasa tanggung jawab yang besar pada jabatan dan misinya. Sejak awal beliau memiliki keingintahuan yang sangat besar pada misi yang akan diemban," tutur mantan utusan tetap RI di PBB ini.