ISIS Klaim Kuasai Penuh Ramadi
Senin, 18 Mei 2015 - 12:33 WIB
Sumber :
- Ali al-Mashhadani/Reuters
VIVA.co.id
- Kelompok militan ISIS mengatakan, mereka telah menguasai penuh sebelah barat kota Ramadi, Minggu, 17 Mei 2015, yang menjadi kekalahan terbesar bagi pemerintah Irak sejak musim panas lalu.
Pada pernyataan resmi yang dikutip
Reuters
, Senin, 18 Mei, ISIS mengatakan menyita tank-tank dan membunuh puluhan tentara Irak. Saat ini militer Irak telah meninggalkan pangkalan militer di Ramadi.
Juru bicara Pentagon, Elissa Smith, mengakui jatuhnya Ramadi pada ISIS, akan memberi kelompok radikal itu dorongan untuk propaganda mereka. Pemerintah Irak sebelumnya, berjanji untuk membebaskan Anbar.
Pasukan Irak memperoleh kemenangan besar atas ISIS, dengan merebut kota Tikrit pada April lalu. Namun setelah itu mereka harus berjuang mempertahankan posisi, dari serangan balik ISIS.
ISIS memperoleh kesempatan, setelah pemerintah Irak memutuskan untuk tidak lagi melibatkan paramiliter Syiah, untuk membantu pasukan Irak dalam operasi melawan ISIS.
Kemenangan pasukan Irak pada April lalu, memperlihatkan peran kunci para militan Syiah, yang kemudian memicu sentimen sektarian dan tuntutan agar paramiliter Syiah tidak lagi dilibatkan.
Baca Juga :
ISIS Klaim Rampas Senjata Milik Tentara AS
Baca Juga :
Polisi Filipina Bantah Keberadaan ISIS
Juru bicara Pentagon, Elissa Smith, mengakui jatuhnya Ramadi pada ISIS, akan memberi kelompok radikal itu dorongan untuk propaganda mereka. Pemerintah Irak sebelumnya, berjanji untuk membebaskan Anbar.
Pasukan Irak memperoleh kemenangan besar atas ISIS, dengan merebut kota Tikrit pada April lalu. Namun setelah itu mereka harus berjuang mempertahankan posisi, dari serangan balik ISIS.
ISIS memperoleh kesempatan, setelah pemerintah Irak memutuskan untuk tidak lagi melibatkan paramiliter Syiah, untuk membantu pasukan Irak dalam operasi melawan ISIS.
Kemenangan pasukan Irak pada April lalu, memperlihatkan peran kunci para militan Syiah, yang kemudian memicu sentimen sektarian dan tuntutan agar paramiliter Syiah tidak lagi dilibatkan.
Baca Juga :
Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka
Tersangka bernama Aaron Driver dan ia bertindak tunggal.
VIVA.co.id
11 Agustus 2016
Baca Juga :