Resor Indah Nepal Jadi Pusat Gempa
Kamis, 14 Mei 2015 - 12:37 WIB
Sumber :
- REUTERS/Navesh Chitrakar
VIVA.co.id
- Korban tewas akibat gempa kedua di Nepal dalam waktu kurang dari tiga minggu, bertambah. Charikot, sebuah resor pegunungan Himalaya mengalami titik terburuk sebagai pusat gempa.
Dilansir
Telegraph
, Kamis 14 Mei 2015, polisi menyatakan ada 34 orang dipastikan tewas terperangkap di bawah reruntuhan rumah yang roboh. Salah satu korban Ayush Karki yang berusia 6 tahun.
"Kemarin kami menyelamatkan tiga wanita dari gedung bank yang runtuh, tetapi mereka meninggal saat pengobatan. Ini tragis," kata Ram, polisi relawan yang mengkoordinasi penyelamatan lokal. "Gempa bumi di Charikot menelan banyak korban jiwa," tambahnya.
Sebagian besar kota banyak kehilangan di Buddhist Temple Road yang mengarah ke puncak bukit Panorama Resort. Banyak bangunan di pendakian runtuh dan 25 orang meninggal dunia.
Resor tersebut didirikan oleh Top Thapa dan istrinya, Judith, seorang arsitek dari Swiss pada tahun 2000. Resor itu menjadi tujuan akhir pekan yang sangat disenangi pengendara sepeda motor dan pejalan kaki untuk menikmati pemandangan indah di atas 23.000 kaki dari Gauri Shankar.
"Gempa jauh lebih kuat dan lebih dekat," kata Thapa.
Dari atas bukit, suaminya menyaksikan orang-orang di bawah resor melarikan diri untuk bertahan hidup. "Bangunan-bangunan gemetar, orang-orang terkejut dan banyak yang mati. Mereka mencoba tempat-tempat tinggi untuk melarikan diri dari gempa," kata Top Thapa.
Lokasi terpencil kota yang menempuh perjalanan lima jam dari Kathmandu dan berjarak dari daerah yang paling parah terkena dampak gempa, menyisakan banyak tunawisma.
"Semua orang ingin menafkahi keluarga mereka sendiri, tidak ada yang peduli," kata salah seorang warga.
Seorang pekerja bantuan dari Amerika yang tidak menyebutkan namanya mengatakan, ia telah mendaki di luar Charikot saat gempa.
"Saya melihat rumah hancur, tanah longsor berdebu. Aku takut," katanya. (ase)
Baca Juga :
Gunung Everest Geser Satu Inci ke Barat Daya
"Kemarin kami menyelamatkan tiga wanita dari gedung bank yang runtuh, tetapi mereka meninggal saat pengobatan. Ini tragis," kata Ram, polisi relawan yang mengkoordinasi penyelamatan lokal. "Gempa bumi di Charikot menelan banyak korban jiwa," tambahnya.
Sebagian besar kota banyak kehilangan di Buddhist Temple Road yang mengarah ke puncak bukit Panorama Resort. Banyak bangunan di pendakian runtuh dan 25 orang meninggal dunia.
Resor tersebut didirikan oleh Top Thapa dan istrinya, Judith, seorang arsitek dari Swiss pada tahun 2000. Resor itu menjadi tujuan akhir pekan yang sangat disenangi pengendara sepeda motor dan pejalan kaki untuk menikmati pemandangan indah di atas 23.000 kaki dari Gauri Shankar.
"Gempa jauh lebih kuat dan lebih dekat," kata Thapa.
Dari atas bukit, suaminya menyaksikan orang-orang di bawah resor melarikan diri untuk bertahan hidup. "Bangunan-bangunan gemetar, orang-orang terkejut dan banyak yang mati. Mereka mencoba tempat-tempat tinggi untuk melarikan diri dari gempa," kata Top Thapa.
Lokasi terpencil kota yang menempuh perjalanan lima jam dari Kathmandu dan berjarak dari daerah yang paling parah terkena dampak gempa, menyisakan banyak tunawisma.
"Semua orang ingin menafkahi keluarga mereka sendiri, tidak ada yang peduli," kata salah seorang warga.
Seorang pekerja bantuan dari Amerika yang tidak menyebutkan namanya mengatakan, ia telah mendaki di luar Charikot saat gempa.
"Saya melihat rumah hancur, tanah longsor berdebu. Aku takut," katanya. (ase)
Baca Juga :
Di Nepal, Pangeran Harry Disambut Lima Perawan
Salah satu gadis muda ini mengaku bahagia bertemu dengannya.
VIVA.co.id
21 Maret 2016
Baca Juga :