Gempa Kedua Nepal Bagian dari Reaksi Berantai

Anak-anak Nepal bermain di luar tenda, dekat wilayah longsor di Sindhupalchowk.
Sumber :
  • REUTERS/Athit Perawongmetha
VIVA.co.id
- Gempa berkekuatan 7,3 Skala Richter (SR) yang mengguncang Nepal, Selasa, 12 Mei 2015, atau 17 hari setelah gempa mematikan berskala 7,8 SR pada 25 April lalu, merupakan bagian dari reaksi berantai.


"Gempa-gempa besar kerap kali diikuti dengan gempa berikutnya, kadang sama besar dengan yang pertama," kata Carmen Solana, vuklanologis dari Universitas Porthsmouth, Inggris.


Carmen yang dikutip laman
Channel News Asia
, Rabu, 13 Mei, mengatakan gerakan yang dihasilkan gempa pertama, menambah tekanan pada patahan lain dan mengakibatkan ketidakstabilan.


"Itu reaksi berantai," kata Carmen. Gempa pada Selasa, terjadi pada 76 kilometer sebelah timur Ibu Kota Kathmandu, disusul dengan gempa berkekuatan lebih rendah setengah jam kemudian.


Sementara gempa 25 April, terjadi di sebelah barat Kathmandu. Namun kedua peristiwa terjadi pada patahan yang sama, di mana lempeng India dan Eurasia bertemu, bertabrakan dan saling mendesak.


"Sejak gempa pertama, April, gempa susulan telah bermigrasi ke arah tenggara," kata Nigel Harris, profesor tektonik di Universitas Terbuka Inggris.
Ini Status Tiga Pendaki Indonesia yang Hilang di Nepal


Antisipasi Krisis, Kemlu Latih Diplomat Muda
Ilmuwan mengatakan gempa pada 25 April dan 12 Mei terjadi dekat permukaan, yang mengakibatkan guncangan lebih besar daripada gempa di lokasi yang lebih dalam.

Gunung Everest Geser Satu Inci ke Barat Daya
Pangeran Harry disambut Perawan Nepal

Di Nepal, Pangeran Harry Disambut Lima Perawan

Salah satu gadis muda ini mengaku bahagia bertemu dengannya.

img_title
VIVA.co.id
21 Maret 2016