Malaysia, Singapura dan RI Bahas Patroli di Selat Malaka
Senin, 11 Mei 2015 - 09:18 WIB
Sumber :
- AL Singapura
VIVA.co.id
- Kepala Staf Angkatan Laut Singapura Laksamana Muda Lai Chung Han, mengatakan tiga negara sedang melakukan pembahasan mengenai patroli gabungan di Laut China Selatan, untuk menghadapi ancaman pembajakan kapal.
Dikutip dari Channel News Asia , Senin, 11 Mei 2015, patroli bersama yang disebut sukses mengatasi pembajakan di Selat Malaka, hal yang rumit dengan adanya persoalan klaim teritorial, antara Indonesia, Singapura dan Malaysia.
Dikutip dari Channel News Asia , Senin, 11 Mei 2015, patroli bersama yang disebut sukses mengatasi pembajakan di Selat Malaka, hal yang rumit dengan adanya persoalan klaim teritorial, antara Indonesia, Singapura dan Malaysia.
"Kapan akan direalisasikan, kami harap lebih cepat," kata Lai pada wawancara yang dilakukan pekan lalu, di pangkalan angkatan laut Changi. "Ada kekhawatiran dengan klaim yang diperebutkan."
Namun Lai menyebut para pihak tidak ingin dihambat dengan persoalan klaim wilayah, serta fokus pada upaya mengatasi pembajakan, karena tidak ada yang akan diuntungkan jika pembajakan dibiarkan.
Dia juga mengekspresikan kekhawatiran, tentang kemungkinan terjadinya kerja sama antara teroris dan pembajak, walau mereka memiliki tujuan yang berbeda.
Organisasi teroris Al Qaeda, disebutnya telah mengeluarkan seruan pada pengikut mereka, untuk melakukan serangan pada kepentingan ekonomi barat, di jalur strategis laut termasuk Selat Malaka.
Lai mencontohkan pembajakan kapal tanker oleh teroris, yang kemudian mengubahnya menjadi bom mengapung. "Saya pikir itu sesuatu yang kami perhatikan seksama, bekerjasama dengan polisi penjaga pantai," ucapnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kapan akan direalisasikan, kami harap lebih cepat," kata Lai pada wawancara yang dilakukan pekan lalu, di pangkalan angkatan laut Changi. "Ada kekhawatiran dengan klaim yang diperebutkan."