Yaman Minta PBB Kirim Pasukan Darat untuk Gempur Houthi
Kamis, 7 Mei 2015 - 12:44 WIB
Sumber :
- REUTERS/Naiyf Rahma
VIVA.co.id
- Pemerintah Yaman mendorong Dewan Keamanan PBB agar segera mengesahkan penggunaan pasukan darat di teritori mereka agar bisa memukul mundur pasukan pemberontak Al-Houthi khususnya di kota Aden dan Taiz. Surat yang sempat dilihat oleh kantor berita
Reuters
, ditulis oleh Duta Besar Yaman untuk PBB, Khaled Alyemany dan dikirim pada Rabu kemarin.
Reuters , Rabu, 6 Mei 2015 melansir dalam surat itu, selain mendorong PBB agar menyetujui penggunaan pasukan darat, juga mendorong agar kelompok pembela hak asasi manusia mendokumentasikan aksi kekerasan yang dilakukan oleh Houthi terhadap warga sipil. Pemerintah Yaman menuding Houthi telah membunuh warga sipil dan menghalang-halangi tim medis untuk bekerja.
Baca Juga :
Salat Idul Adha Dibom, Puluhan Tewas
Reuters , Rabu, 6 Mei 2015 melansir dalam surat itu, selain mendorong PBB agar menyetujui penggunaan pasukan darat, juga mendorong agar kelompok pembela hak asasi manusia mendokumentasikan aksi kekerasan yang dilakukan oleh Houthi terhadap warga sipil. Pemerintah Yaman menuding Houthi telah membunuh warga sipil dan menghalang-halangi tim medis untuk bekerja.
Alyemany merujuk kepada kejadian penyerangan pada Rabu kemarin yang telah menewaskan 32 orang. Sebagian besar dari mereka diketahui merupakan warga sipil yang mencoba kabur dari Aden dengan menggunakan perahu.
BBC
melaporkan di dalam surat itu tertulis kalimat peringatan Alyemany, bahwa Houthi akan menyasar siapa pun yang bergerak di Aden.
"Oleh sebab itu, kami mendorong komunitas internasional agar secepatnya ikut campur dengan mengerahkan pasukan darat untuk menyelamatkan Yaman, khususnya Aden dan Taiz," tulis Alyemany di dalam suratnya ke PBB.
Peperangan sejauh ini kian menjadi beringas di Distrik al-Tawahi. Di sana, kelompok al-Houthi telah berperang melawan pasukan pro Pemerintah Yaman.
Sementara, masyarakat internasional telah menunjukkan keprihatinan mereka terhadap warga sipil yang terjebak dalam peperangan di Yaman. Lebih dari 20 organisasi internasional telah memperingatkan adanya kekurangan pasokan bahan bakar yang menyulitkan operasi mereka.
Pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi menggempur Houthi agar bisa memulihkan kekuasaan Presiden terpilih, Abdrabbuh Mansour Hadi. Hadi sempat mengalihkan pusat kekuasaanya di Aden, tetapi dia akhirnya memutuskan kabur ke Saudi untuk berlindung.
Menurut data dari PBB, sudah ada 640 korban tewas akibat peperangan tersebut. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry yang tengah berkunjung ke Saudi menyerukan adanya jeda sementara dalam peperangan.
Kerry berjanji akan membahas isu penghentian sementara serangan udara dengan pejabat berwenang Saudi.
"Kami sangat prihatin terhadap situasi kemanusiaan di Yaman. Di sana kekurangan pasokan makanan, bahan bakar dan obat-obatan. Situasinya dari hari ke hari kian bertambah parah," kata Kerry.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Alyemany merujuk kepada kejadian penyerangan pada Rabu kemarin yang telah menewaskan 32 orang. Sebagian besar dari mereka diketahui merupakan warga sipil yang mencoba kabur dari Aden dengan menggunakan perahu.