China Prioritaskan ASI, Berencana Larang Iklan Susu Formula
Rabu, 22 April 2015 - 18:55 WIB
Sumber :
- Shanghaiist
VIVA.co.id
- Pemerintah China berencana mengeluarkan larangan iklan susu formula bayi, mendorong agar para ibu lebih memilih untuk menyusui anak-anak mereka, karena air susu ibu (ASI) dinilai sebagai yang terbaik bagi bayi.
Dilansir laman
Shanghaiist
, Rabu, 22 April 2015, otoritas China kini mulai mengkaji rancangan amandemen terhadap undang-undang periklanan, berisi larangan iklan produk susu yang mengklaim sebagai pengganti ASI.
Perusahaan periklanan, klien dan penerbit yang melanggar larangan, akan diancam denda hingga satu juta yuan. Di China pada 2008, hanya sepertiga bayi berusia di bawah enam bulan, yang memperoleh ASI eksklusif.
Fakta memprihatinkan itu, diyakini adalah akibat dari propaganda perusahaan susu formula, yang membujuk para ibu untuk tidak menyusui. Situasi telah berangsur membaik dalam beberapa tahun terakhir.
Namun pemerintah China bersikeras melakukan langkah-langkah lebih tegas, demi menjamin generasi muda mereka dapat memperoleh ASI eksklusif, dengan memperkenalkan sejumlah kebijakan baru.
Di antaranya dengan memperkenalkan ruang laktasi khusus di tempat-tempat publik, serta membuat aplikasi ponsel untuk membantu para ibu, agar mudah dalam mencari ruang laktasi.
China berharap dapat menaikkan angka pemberian ASI ekslusif hingga 50 persen pada 2020. Khusus untuk rencana melarang iklan susu formula, diyakini akan memperoleh reaksi keras dari perusahaan susu formula asing.
Baca Juga :
Kebiasaan Merawat Bayi Mampu Rusak Postur Tubuh
Perusahaan periklanan, klien dan penerbit yang melanggar larangan, akan diancam denda hingga satu juta yuan. Di China pada 2008, hanya sepertiga bayi berusia di bawah enam bulan, yang memperoleh ASI eksklusif.
Fakta memprihatinkan itu, diyakini adalah akibat dari propaganda perusahaan susu formula, yang membujuk para ibu untuk tidak menyusui. Situasi telah berangsur membaik dalam beberapa tahun terakhir.
Namun pemerintah China bersikeras melakukan langkah-langkah lebih tegas, demi menjamin generasi muda mereka dapat memperoleh ASI eksklusif, dengan memperkenalkan sejumlah kebijakan baru.
Di antaranya dengan memperkenalkan ruang laktasi khusus di tempat-tempat publik, serta membuat aplikasi ponsel untuk membantu para ibu, agar mudah dalam mencari ruang laktasi.
China berharap dapat menaikkan angka pemberian ASI ekslusif hingga 50 persen pada 2020. Khusus untuk rencana melarang iklan susu formula, diyakini akan memperoleh reaksi keras dari perusahaan susu formula asing.
Â
Â
Baca Juga :
Pekan ASI Sedunia, Habibie: Menyusui adalah Peradaban
Ibu punya peran penting dalam kemampuan super intellegent manusia.
VIVA.co.id
6 Agustus 2016
Baca Juga :