Migrant Care Desak Jokowi Turun Langsung Lindungi TKI
Jumat, 17 April 2015 - 07:49 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- Organisasi perlindungan buruh, Migrant Care, mengatakan eksekusi pancung terhadap TKI Karni binti Medi Tarsim, telah menyakiti dan melukai hati bangsa. Sebab, selain dilakukan tanpa memberikan notifikasi terhadap pemerintah, pelaksanaannya dilakukan dua hari usai TKI Siti Zainab dieksekusi.
Oleh sebab itu, Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah, mendesak agar Presiden Joko Widodo turun langsung dalam memberikan perlindungan bagi buruh migran seperti yang pernah dilakukan oleh mendiang Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Demikian keterangan tertulis Migrant Care yang diterima
VIVA.co.id
pada Kamis malam, 16 April 2015.
"Hal ini perlu segera dilakukan mengingat masih ada puluhan buruh migran Indonesia di Saudi dan negara lain yang telah dijatuhi vonis hukuman mati dan tengah menanti dieksekusi. Sebagai kepala negara dan pemerintahan, Presiden Jokowi bertanggung jawab penuh atas keselamatan warga dan kehormatan negara," ujar Anis.
Anis menyebut eksekusi yang dilakukan Saudi secara beruntun dan tidak mengindahkan tata krama diplomasi antar bangsa, merupakan tindakan yang brutal. Oleh sebab itu, mereka mengecam keras kebrutalan yang dilakukan Saudi.
Migrant Care menyarankan Indonesia melakukan tindakan diplomatik yang keras kepada Saudi dengan mengusir Duta Besarnya dan menurunkan tingkat diplomasi dengan negara penghasil minyak itu.
Migrant Care juga menyebut eksekusi yang berulang ini merupakan bentuk kegagalan diplomasi perlindungan yang dilakukan pemerintah Indonesia. Ketidakmampuan itu bisa menjadi bom waktu yang benar-benar menjadi mimpi buruk bagi buruh migran Indonesia.
Sebagai bentuk protes, hari ini, Jumat 17 April 2015, Migrant Care menggelar aksi solidaritas menentang eksekusi mati TKI Karni, di depan Gedung Kedutaan Besar Saudi di kawasan MT Haryono.
TKI asal Brebes, Jawa Tengah itu dieksekusi pada Kamis kemarin sekitar pukul 10.00 waktu setempat atau 14.00 WIB. Karni dijatuhi hukuman mati pada bulan Maret 2013 lalu setelah membunuh puteri majikannya yang masih berusia empat tahun.
Dia membunuh putri majikan dengan cara menggorok lehernya ketika sedang tertidur. Menurut Migrant Care, alasan banyaknya TKI melakukan tindak pembunuhan di Saudi, lantaran perlakuan terhadap asisten rumah tangga sangat tak layak.
Mereka dipaksa bekerja lebih dari 18 jam, tanpa harus libur dan akses komunikasi dibatasi. Selain itu perlakuan yang tidak manusiawi juga menjadi faktor penyebab mereka melakukan tindak kriminal. (ase)
"Hal ini perlu segera dilakukan mengingat masih ada puluhan buruh migran Indonesia di Saudi dan negara lain yang telah dijatuhi vonis hukuman mati dan tengah menanti dieksekusi. Sebagai kepala negara dan pemerintahan, Presiden Jokowi bertanggung jawab penuh atas keselamatan warga dan kehormatan negara," ujar Anis.
Anis menyebut eksekusi yang dilakukan Saudi secara beruntun dan tidak mengindahkan tata krama diplomasi antar bangsa, merupakan tindakan yang brutal. Oleh sebab itu, mereka mengecam keras kebrutalan yang dilakukan Saudi.
Migrant Care menyarankan Indonesia melakukan tindakan diplomatik yang keras kepada Saudi dengan mengusir Duta Besarnya dan menurunkan tingkat diplomasi dengan negara penghasil minyak itu.
Migrant Care juga menyebut eksekusi yang berulang ini merupakan bentuk kegagalan diplomasi perlindungan yang dilakukan pemerintah Indonesia. Ketidakmampuan itu bisa menjadi bom waktu yang benar-benar menjadi mimpi buruk bagi buruh migran Indonesia.
Sebagai bentuk protes, hari ini, Jumat 17 April 2015, Migrant Care menggelar aksi solidaritas menentang eksekusi mati TKI Karni, di depan Gedung Kedutaan Besar Saudi di kawasan MT Haryono.
TKI asal Brebes, Jawa Tengah itu dieksekusi pada Kamis kemarin sekitar pukul 10.00 waktu setempat atau 14.00 WIB. Karni dijatuhi hukuman mati pada bulan Maret 2013 lalu setelah membunuh puteri majikannya yang masih berusia empat tahun.
Dia membunuh putri majikan dengan cara menggorok lehernya ketika sedang tertidur. Menurut Migrant Care, alasan banyaknya TKI melakukan tindak pembunuhan di Saudi, lantaran perlakuan terhadap asisten rumah tangga sangat tak layak.
Mereka dipaksa bekerja lebih dari 18 jam, tanpa harus libur dan akses komunikasi dibatasi. Selain itu perlakuan yang tidak manusiawi juga menjadi faktor penyebab mereka melakukan tindak kriminal. (ase)
Â
![vivamore="Baca Juga :"]
[/vivamore]
Jokowi Berharap Raja Arab Saudi Batalkan Eksekusi 4 WNI
"Mudah-mudahan empat orang ini bisa diselamatkan".
VIVA.co.id
16 September 2015