Rakyat Brasil Turun ke Jalan, Desak Presiden Dilma Dipecat
Senin, 13 April 2015 - 11:03 WIB
Sumber :
- REUTERS/Paulo Whitaker
VIVA.co.id
- Ratusan ribu rakyat Brasil kembali turun ke jalan-jalan pada lebih dari 100 kota di Brasil, Minggu, 12 April 2015, dalam gelombang protes terbesar kedua sepanjang 2015, menuntut mundurnya Presiden Dilma Rousseff.
Dikutip dari
Reuters
, Senin, 13 April, jumlah pemrotes jauh lebih sedikit dari aksi protes pada 15 Maret lalu, yang diikuti oleh lebih satu juta pemrotes. Meski begitu terjadi pada lebih banyak kota.
Baca Juga :
Andika-Hendi Bentuk Satgas Anti-Politik Uang Jelang Pencoblosan, Bonus Menggiurkan bagi yang Menangkap
Baca Juga :
Survei Trust Indonesia di Pilkada Halmahera Timur: Ubaid-Anjas 56,3%, Farrel-Thaib 43,3%
Hasil jajak pendapat memperlihatkan terus menurunnya popularitas Dilma, yang pada Oktober 2014 masih bisa mempertahankan jabatannya, melalui persaingan ketat yang menyebabkan pilpres dua putaran.
Seruan pemecatan meningkat, seiring menurunnya kepercayaan publik dengan melemahnya perekonomian, serta meluasnya skandal korupsi di perusahaan minyak Petrobas, yang melibatkan para pejabat pemerintah.
Penyelidikan hingga saat ini tidak menyasar Rousseff, yang bersikeras tidak tahu apa pun tentang penyuapan senilai miliaran dollar, sekali pun dia menjabat sebagai CEO saat terjadinya skandal, pada 2003-2010.
"Dilma berada di atas lapisan es tipis. Masa depannya tergantung pada kasus ini," kata Cristia Lima, aktivitis organisasi Brasil Menentang Korupsi (BAC). Dia mengatakan, pemecatan dapat berdampak luas.
Jika Rousseff terpaksa turun dari jabatannya, calon penggantinya adalah Wakil Presiden Michel Temer dari Partai PMDB, yang pemimpinnya tersangkut dalam skandal Petrobas. (ren)
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Seruan pemecatan meningkat, seiring menurunnya kepercayaan publik dengan melemahnya perekonomian, serta meluasnya skandal korupsi di perusahaan minyak Petrobas, yang melibatkan para pejabat pemerintah.