Pemberontak di Yaman Terus Bergerak Maju
Senin, 6 April 2015 - 08:45 WIB
Sumber :
- REUTERS/Khaled Abdullah
VIVA.co.id
- Kelompok pemberontak Houthi terus bergerak maju di kota Aden, Senin, 6 April 2015, sekalipun serangan udara atas Yaman terus dilakukan koalisi negara-negara Teluk pimpinan Arab Saudi.
Dikutip dari
BBC
, pertempuran di selatan Aden tambah intensif, antara pemberontak dan pasukan pendukung Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi, sementara negara-negara berusaha mengevakuasi warganya.
China dilaporkan menambah upaya dalam mengevakuasi warganya, seiring memburuknya krisis kemanusiaan di Yaman, setelah sebelumnya Palang Merah Internasional dilarang memasok bantuan.
Pada Sabtu, 4 April 2015, Palang Merah menyerukan gencatan senjata selama 24 jam di Aden, memperingatkan jatuhnya lebih banyak warga sipil jika seruan diabaikan.
Kini dua pesawat Palang Merah disebut telah mendapat izin oleh koalisi. Satu pesawat adalah kargo yang membawa pasokan obat-obatan, dan pesawat kedua untuk mengangkut pekerja kemanusiaan.
Juru bicara Palang Merah, Sitara Jabeen, mengatakan dua pesawat akan sama-sama diterbangkan ke ibukota Sanaa, pada Senin. Banyak warga disebut terjebak di dalam rumah mereka selama pertempuran.
"Orang-orang tidak dapat membeli makanan. Terjadi krisis ketersediaan air bersih, karena pipa air telah rusak. Kami berusaha melakukan apa pun, tapi situasinya sangat sulit," kata juru bicara Palang Merah, Marie Claire Feghali.
Sedikitnya 185 orang telah tewas dan 1.282 lainnya terluka di Aden, sejak 26 Maret lalu. Direktur departemen kesehatan Al-Kheder Lassouar mengatakan, jumlah korban itu belum termasuk korban serangan udara.
![vivamore="Baca Juga :"]
China dilaporkan menambah upaya dalam mengevakuasi warganya, seiring memburuknya krisis kemanusiaan di Yaman, setelah sebelumnya Palang Merah Internasional dilarang memasok bantuan.
Pada Sabtu, 4 April 2015, Palang Merah menyerukan gencatan senjata selama 24 jam di Aden, memperingatkan jatuhnya lebih banyak warga sipil jika seruan diabaikan.
Kini dua pesawat Palang Merah disebut telah mendapat izin oleh koalisi. Satu pesawat adalah kargo yang membawa pasokan obat-obatan, dan pesawat kedua untuk mengangkut pekerja kemanusiaan.
Juru bicara Palang Merah, Sitara Jabeen, mengatakan dua pesawat akan sama-sama diterbangkan ke ibukota Sanaa, pada Senin. Banyak warga disebut terjebak di dalam rumah mereka selama pertempuran.
"Orang-orang tidak dapat membeli makanan. Terjadi krisis ketersediaan air bersih, karena pipa air telah rusak. Kami berusaha melakukan apa pun, tapi situasinya sangat sulit," kata juru bicara Palang Merah, Marie Claire Feghali.
Sedikitnya 185 orang telah tewas dan 1.282 lainnya terluka di Aden, sejak 26 Maret lalu. Direktur departemen kesehatan Al-Kheder Lassouar mengatakan, jumlah korban itu belum termasuk korban serangan udara.
![vivamore="Baca Juga :"]
[/vivamore]
(ren)
Baca Juga :
13-12-1982: 2.900 Warga Yaman Tewas Akibat Gempa
Gempa meratakan 11 desa, dan membuat 142 desa lainnya rusak parah.
VIVA.co.id
13 Desember 2017
Baca Juga :