Oposisi Tuntut Penjelasan Abbott soal Data G20 yang Bocor
Selasa, 31 Maret 2015 - 12:23 WIB
Sumber :
- REUTERS/David Gray
VIVA.co.id
- Wakil Pemimpin kelompok oposisi Australia, Tanya Plibersek, menyerukan Perdana Menteri Tony Abbott untuk menjelaskan kepada publik Negeri Kanguru mengapa para pemimpin justru tidak diinformasikan mengenai penyebarluasan data pribadi yang dilakukan secara tidak sengaja. Data pribadi ke-31 pemimpin internasional yang hadir di KTT G20 di Brisbane tahun lalu, secara tidak sengaja malah terkirim ke penyelenggara turnamen sepakbola Piala Asia.
Harian Inggris,
The Guardian
, Senin, 30 Maret 2015 melansir reaksi Plibersek yang menganggap pelanggaran ini sebagai sesuatu yang serius.
"Perdana Menteri dan Menteri Imigrasi harus menjelaskan peristiwa serius dan keputusan mereka untuk tidak menginformasikan mengenai hal ini kepada para pemimpin," ujar Plibersek.
Aturan di dalam hukum yang mewajibkan perusahaan telekomunikasi untuk menyimpan beberapa jenis data ponsel dan situs selama dua tahun, memunculkan kekhawatiran mengenai kemampuan penjagaan data pribadi yang dilakukan perusahaan dan badan pemerintah dalam mengelola data.
Anggota parlemen dari Partai Greens, Sarah Hanson-Young, justru kian meragukan kemampuan pemerintah terkait pengelolaan data.
"Baru pekan lalu pemerintah menyerukan kepada warga Australia untuk mempercayai mereka dengan data-data
online
dan kini kami mengetahui bahwa mereka telah mengungkap detail mengenai para pemimpin dunia," ujar Young.
Young menambahkan, perbuatan yang diklaim dilakukan secara tidak sengaja itu justru malah kian memperlihatkan adanya inkompetensi pemerintah. Sementara, Young menambahkan, Departemen yang seharusnya mengelola data paling besar di Negeri Kanguru, malah melakukan pelanggaran privasi.
Di bulan Februari 2014, The Guardian mengungkap badan tersebut juga secara tidak sengaja mengungkap data pribadi hampir 10 ribu orang di rumah detensi di sebuah file publik di situs. Kebanyakan dari orang di rumah detensi tersebut merupakan pencari suaka.
Informasi mengenai bocornya data pribadi itu, kali pertama diketahui dari surat elektronik yang dikirimkan oleh Direktur Layanan Visa Departemen Imigrasi dan Perlindungan Perbatasan Australia ke Komisioner Privasi Australia. Surel itu kemudian bisa diperoleh media.
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
![vivamore="