PM Lee: Ini Pekan yang Gelap bagi Singapura
- REUTERS/Edgar Su
VIVA.co.id - Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, menyampaikan pernyataan duka terakhir sebelum jasad mendiang Lee Kuan Yew dikremasi. Berbicara di hadapan puluhan pemimpin negara asing dan pejabat penting, Lee mengatakan selama satu pekan menjadi momen gelap bagi Negeri Singa.
Sebab, sang pembawa cahaya telah berpulang untuk selamanya. Disiarkan secara langsung oleh stasiun berita Channel News Asia, Minggu, 29 Maret 2015, Lee kembali mengenang jasa sang ayah yang telah membangun negara kota itu dari titik nadir.
Janji terlontar dari mulut Lee Kuan Yew beberapa pekan usai Singapura memisahkan diri dari Federasi Malaysia pada 1965.Â
"Dia secara tegas menyatakan 10 tahun dari sekarang, negara ini akan menjadi sebuah negara metropolis. Jangan takut!," ucap Lee menirukan kalimat sang ayah.
Semua yang dicita-citakan itu nyatanya terwujud menjadi kenyataan. Kini, Negeri Singa yang kerap disebut tidak lebih besar dari sebuah titik itu menjadi negara maju. Bahkan, diakui dunia internasional.
"Dia tanamkan nilai-nilai disiplin dan keteraturan. Dia memastikan bahwa semua permasalahan di Singapura bisa dituntaskan," ujar Lee.
Lee Kuan Yew, Lee melanjutkan, mendidik kaum muda. Negarawan berusia 91 tahun itu juga mengubah hubungan tenaga kerja yang semula kerap mogok dan berunjuk rasa menjadi kerja sama serta terkait satu sama lain.
"Dia mengampanyekan untuk terus meningkatkan kemampuan dan produktivitas. Lee Kuan Yew menyebut semua upaya itu bagai pertandingan marathon tanpa garis akhir," kata Lee.
Sebagai sebuah negara yang mengandalkan pemasukan dari jasa, maka Lee Kuan Yew, sadar betul untuk membentuk sebuah tim ekonomi yang hebat. Maka, Lee Kuan Yew membentuk tim ekonomi yang terdiri atas Goh Keng Swee, Hon Sui Sen, dan Lim Kim San untuk membuat serta merealisasikan rencana agar para investor tertarik berinvestasi di Singapura.
"Nyatanya, dia juga berhasil meningkatkan perekonomian, menciptakan kemakmuran dan lapangan pekerjaan," Lee menambahkan.
Lee Kuan Yew selalu menekankan berulang kali pendidikan menjadi dasar penting untuk mencapai kemakmuran tersebut.
Dalam kesempatan itu, Lee turut menjelaskan apa yang ada di pikiran ayahnya selama ini hanya bagaimana membuat Singapura menjadi lebih sejahtera, serta melindungi warga Negeri Singa. Lee Kuan Yew pernah menitipkan pesan agar Singapura tetap hadir dan bertahan hingga ribuan tahun lamanya.
"Itu semua menjadi tugas Anda dan saya. Lee Kuan Yew telah melakukan tugas bagiannya. Kini, tugas itu tetap menjadi tanggung jawab kita bersama untuk melanjutkan karyanya, membawa obor ini ke depan dan tetap membiarkan api menerangi Negeri Singa," kata Lee.
Prosesi pemakaman telah dimulai sejak pukul 12.30 waktu setempat. Peti jasad Lee dipindahkan dari Gedung Parlemen menuju ke Pusat Kebudayaan Universitas Nasional Singapura (NUS) dengan menggunakan iring-iringan militer.
Sepanjang perjalanan, warga Singapura rela menanti selama berjam-jam agar bisa melepas kepergian PM pertama Singapura itu. Jasad Lee rencananya akan dikremasi dalam upacara tertutup di Krematorium Mandai. Selama jalan Lee Kuan Yew. (art)
![vivamore="Baca Juga :"]