Tiongkok Bantu Renovasi Rumah Leluhur Lee Kuan Yew
Minggu, 29 Maret 2015 - 11:32 WIB
Sumber :
- Shanghaiist.com
VIVA.co.id
- Pemerintah kabupaten daerah Dabu, bagian selatan Tiongkok berencana untuk merenovasi kediaman leluhur mendiang Lee Kuan Yew yang terletak di wilayah itu. Tujuannya, selain memelihara kenangan keluarga Lee, rumah itu juga ingin dijadikan tempat berwisata bagi para turis.
Harian Singapura, Straits Times , melansir tidak tanggung-tanggung, dana yang telah disiapkan mencapai Rp82 miliar. Proses pengerjaan pertama proyek itu telah dimulai sejak tahun lalu. Diharapkan, proses renovasi akan rampung pada akhir tahun 2015.
Menurut laporan koran Hong Kong, Wen Wei Po , rumah leluhur itu akan memuat nilai-nilai kebudayaan Tiongkok Hakka. Kakek buyut Lee Kuan Yew yang bernama Li Muwen membangun rumah tersebut di tahun 1884 lalu dari uang yang dia peroleh di Singapura. Rumah itu kemudian dinamai Zhonghandi.
Harian Singapura, Straits Times , melansir tidak tanggung-tanggung, dana yang telah disiapkan mencapai Rp82 miliar. Proses pengerjaan pertama proyek itu telah dimulai sejak tahun lalu. Diharapkan, proses renovasi akan rampung pada akhir tahun 2015.
Menurut laporan koran Hong Kong, Wen Wei Po , rumah leluhur itu akan memuat nilai-nilai kebudayaan Tiongkok Hakka. Kakek buyut Lee Kuan Yew yang bernama Li Muwen membangun rumah tersebut di tahun 1884 lalu dari uang yang dia peroleh di Singapura. Rumah itu kemudian dinamai Zhonghandi.
Selain itu, di rumah tersebut, juga akan dipampang silsilah keluarga, kehidupan keluarga dan politik Lee. Publik nantinya juga akan diajak untuk mengenal sosok salah satu putra Lee yakni PM Lee Hsien Loong.
Sejak wafatnya Lee, banyak benda-benda kenangan terkait pendiri negara Singa itu dikumpulkan oleh warga sekitar. Beberapa bukti terlihat di ruang utama kediaman Li Muwen. Di dinding rumah itu tergantung foto Lee ketika masih menjadi mahasiswa di Inggris.
Sementara di atas meja yang terletak di sisi kiri rumah, tersaji permen dan makanan berupa nasi. Menurut keterangan seorang warga setempat, Li Wenying, seluruh warga dari penjuru Tiongkok dan negara lain termasuk Singapura dan Malaysia berkunjung ke rumah itu.
Jika menilik ke belakang, setiap tahun banyak warga Hakka yang bermukim di Negeri Singa, kemudian kembali ke Kabupaten Dabu untuk menghormati leluhur mereka. Di kediaman leluhur Lee itu, telah hidup empat generasi. Salah satunya, adalah sepupu Lee bernama Li Fensen.
Nama keluarga Li dilafalkan Lee di beberapa area seperti Hong Kong dan Singapura. Putra Li, Li Qintai mengatakan teman Ayah Lee Kuan Yew pernah berkunjung ke Dabu untuk merawat rumah bersejarah itu di tahun 1987 lalu.
Menurut Li Qintai, ayahnya kerap dikirimi uang dari Singapura agar terus menjaga rumah itu.
"Uang itu juga digunakan untuk mendukung kehidupan keluarga kami sehari-hari," kata Li Qintai.
Dikritik
Namun, rencana pemugaran rumah leluhur Lee Kuan Yew menuai kritik dari dunia maya. Menurut netizen, rencana tersebut sengaja mengeksploitasi ketenaran nama Lee.
"Mereka mencoba meraih popularitas dengan menumpang ketenarannya. Saya ragu pendiri negara kami tercinta pernah berkunjung ke rumah yang dibangun oleh kakek buyutnya," ujar seorang netizen bernama Jess Lee dan dikutip laman Shanghaiist.com
Netizen lainnya bahkan menegaskan rumah Lee Kuan Yew berada di Singapura.
"Singapura adalah rumahnya. Tolong jangan, membuat orang bingung," kata netizen lainnya.
Sementara, netizen bernama Chester Chen, menyebut dalam budaya masyarakat Tiongkok, sudah hal yang lumrah untuk memuja seseorang yang memiliki garis keturunan yang sama. Apalagi dia merupakan orang yang hebat.
"Ini merupakan kebanggaan untuk Tiongkok bahwa mereka mengakui karya dan kehormatan sesama rekan asal Tiongkok dengan cara seperti ini," kata Chester.
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Selain itu, di rumah tersebut, juga akan dipampang silsilah keluarga, kehidupan keluarga dan politik Lee. Publik nantinya juga akan diajak untuk mengenal sosok salah satu putra Lee yakni PM Lee Hsien Loong.