Ratusan Pemimpin Negara Beri Penghormatan pada Lee Kuan Yew
Minggu, 29 Maret 2015 - 08:51 WIB
Sumber :
- REUTERS/Edgar Su
VIVA.co.id
- Ratusan pemimpin negara pada Jumat dan Sabtu kemarin terlihat mengunjungi Gedung Parlemen Singapura. Mereka berniat untuk memberi penghormatan terakhir bagi mendiang mantan Perdana Menteri Lee Kuan Yew.
Stasiun berita
Channel News Asia
, Minggu, 29 Maret 2015 melansir total terdapat 170 pemimpin yang berasal dari 27 negara, wilayah dan organisasi internasional yang mengunjungi Gedung Parlemen di mana jasad negarawan pendiri Negeri Singa itu disemayamkan. Lee telah disemayamkan selama empat hari di sana.
Pada Sabtu kemarin, para pemimpin negara yang berkunjung tak kalah banyak. Sebab, kemarin merupakan hari terakhir bagi publik untuk memberikan penghormatan. Beberapa pemimpin yang hadir ke Singapura antara lain Raja Bhutan, Jigme Khesar Namgyel Wangchuk; mantan Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton; Wakil Presiden Tiongkok, Li Yuanchao; mantan Presiden Indonesia SBY; mantan Presiden Indonesia Megawati Soekarnoputri dan Presiden Israel, Reuven Rivlin.
Wapres Li merupakan utusan khusus dari Presiden Tiongkok, Xi Jinping dan bertemu Wakil PM Teo Chee Han. Kedua pemimpin menegaskan kembali kerjasama bilateral yang baik di antara kedua negara dan telah dibangun di era kepemimpinan Lee.
Sahabat dekat Lee yakni mantan Menteri Luar Negeri AS, Henry Kissinger, mantan Menteri Keuangan Malaysia, Daim Zainuddin, mantan pemimpin Taiwan Hau Pei-tsun dan mantan Duta Besar AS untuk Singapura, Steven Green, turut memberikan penghormatan terakhir pada Sabtu kemarin. Di mata Kissinger menggambarkan Lee sebagai sosok yang luar biasa.
"Dia memiliki kemampuan untuk mendominasi ruangan tetapi tidak pernah menggebrak meja, dan lelucon," ujar Kissinger.
Kendati begitu, dia melanjutkan di satu sisi, walau jarang melontarkan lelucon, Lee tidak pernah dianggap membosankan oleh koleganya yang berusia lebih muda.
"Dia merupakan sosok yang ingin Anda dengar," imbuh Kissinger.
Sementara Presiden Rivlin mengaku merasa terhormat bisa mengunjungi Singapura dan memberikan penghormatan bagi Lee.
"Saya berniat untuk mengerahkan berbagai kekuatan dan menguatkan hubungan kedua negara serta mengekspresikan penghargaan terdalam kami atas semua yang telah Anda lakukan dan hal itu dilanjutkan untuk Israel," ujar Rivlin yang dikutip laman The Times.
Ucapan duka juga disampaikan oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Dalam sebuah pernyataan resmi, sosok Lee akan dikenang dengan rasa hormat dan kekaguman yang besar.
"Lee Kuan Yew, pendiri Singapura, tidak hanya seorang pemimpin yang hebat bagi negaranya, tetapi juga seorang figur yang diakui oleh dunia internasional," ujar Netanyahu.
Di bawah kepemimpinannya, Netanyahu melanjutkan, Negeri Singa berhasil menjadi contoh bagaimana sebuah negara kecil dapat menjadi penggerak perekonomian dunia
"Semua itu dilakukan dengan memanfaatkan kecerdikan dan semangat kewirausahaan rakyatnya," imbuh dia.
***
Warga Antre
Antusiasme tidak hanya ditunjukkan oleh para pemimpin negara, tetapi juga publik Singapura. Laman Dailymail melansir, total lebih dari 415 ribu warga Negeri Singa telah berkunjung ke gedung parlemen. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang rela antre untuk bisa masuk ke gedung parlemen.
Menurut informasi, gedung parlemen dan penghormatan bagi negarawan berusia 91 tahun itu telah ditutup semalam pada pukul 20.00 waktu setempat.
Menurut pengakuan seorang warga Singapura yang baru berusia 8 tahun, Annabel Lee, sosok Lee merupakan pemimpin yang baik bagi Negeri Singa.
"Ibu saya bercerita, dia telah membantu banyak orang dengan memberikan mereka negara yang baik dan bersih untuk ditinggali," kata Annabel.
Total warga Singapura mencapai 5,5 juta. Namun, hanya 3,34 juta orang yang merupakan warga Singapura. Sisanya merupakan pendatang yang bekerja atau ekspatriat asing dan keluarga mereka yang berada di sana.
Proses pemakaman Lee akan dimulai hari ini di Pusat Kebudayaan Universitas (UCC) tepat pukul 14.00 waktu setempat.
Baca Juga :
Hujan Antar Lee Kuan Yew ke Peraduan Terakhir
Pada Sabtu kemarin, para pemimpin negara yang berkunjung tak kalah banyak. Sebab, kemarin merupakan hari terakhir bagi publik untuk memberikan penghormatan. Beberapa pemimpin yang hadir ke Singapura antara lain Raja Bhutan, Jigme Khesar Namgyel Wangchuk; mantan Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton; Wakil Presiden Tiongkok, Li Yuanchao; mantan Presiden Indonesia SBY; mantan Presiden Indonesia Megawati Soekarnoputri dan Presiden Israel, Reuven Rivlin.
Wapres Li merupakan utusan khusus dari Presiden Tiongkok, Xi Jinping dan bertemu Wakil PM Teo Chee Han. Kedua pemimpin menegaskan kembali kerjasama bilateral yang baik di antara kedua negara dan telah dibangun di era kepemimpinan Lee.
Sahabat dekat Lee yakni mantan Menteri Luar Negeri AS, Henry Kissinger, mantan Menteri Keuangan Malaysia, Daim Zainuddin, mantan pemimpin Taiwan Hau Pei-tsun dan mantan Duta Besar AS untuk Singapura, Steven Green, turut memberikan penghormatan terakhir pada Sabtu kemarin. Di mata Kissinger menggambarkan Lee sebagai sosok yang luar biasa.
"Dia memiliki kemampuan untuk mendominasi ruangan tetapi tidak pernah menggebrak meja, dan lelucon," ujar Kissinger.
Kendati begitu, dia melanjutkan di satu sisi, walau jarang melontarkan lelucon, Lee tidak pernah dianggap membosankan oleh koleganya yang berusia lebih muda.
"Dia merupakan sosok yang ingin Anda dengar," imbuh Kissinger.
Sementara Presiden Rivlin mengaku merasa terhormat bisa mengunjungi Singapura dan memberikan penghormatan bagi Lee.
"Saya berniat untuk mengerahkan berbagai kekuatan dan menguatkan hubungan kedua negara serta mengekspresikan penghargaan terdalam kami atas semua yang telah Anda lakukan dan hal itu dilanjutkan untuk Israel," ujar Rivlin yang dikutip laman The Times.
Ucapan duka juga disampaikan oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Dalam sebuah pernyataan resmi, sosok Lee akan dikenang dengan rasa hormat dan kekaguman yang besar.
"Lee Kuan Yew, pendiri Singapura, tidak hanya seorang pemimpin yang hebat bagi negaranya, tetapi juga seorang figur yang diakui oleh dunia internasional," ujar Netanyahu.
Di bawah kepemimpinannya, Netanyahu melanjutkan, Negeri Singa berhasil menjadi contoh bagaimana sebuah negara kecil dapat menjadi penggerak perekonomian dunia
"Semua itu dilakukan dengan memanfaatkan kecerdikan dan semangat kewirausahaan rakyatnya," imbuh dia.
***
Warga Antre
Antusiasme tidak hanya ditunjukkan oleh para pemimpin negara, tetapi juga publik Singapura. Laman Dailymail melansir, total lebih dari 415 ribu warga Negeri Singa telah berkunjung ke gedung parlemen. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang rela antre untuk bisa masuk ke gedung parlemen.
Menurut informasi, gedung parlemen dan penghormatan bagi negarawan berusia 91 tahun itu telah ditutup semalam pada pukul 20.00 waktu setempat.
Menurut pengakuan seorang warga Singapura yang baru berusia 8 tahun, Annabel Lee, sosok Lee merupakan pemimpin yang baik bagi Negeri Singa.
"Ibu saya bercerita, dia telah membantu banyak orang dengan memberikan mereka negara yang baik dan bersih untuk ditinggali," kata Annabel.
Total warga Singapura mencapai 5,5 juta. Namun, hanya 3,34 juta orang yang merupakan warga Singapura. Sisanya merupakan pendatang yang bekerja atau ekspatriat asing dan keluarga mereka yang berada di sana.
Proses pemakaman Lee akan dimulai hari ini di Pusat Kebudayaan Universitas (UCC) tepat pukul 14.00 waktu setempat.
Â
![vivamore="Baca Juga :"]Â
[/vivamore]Baca Juga :
Tidak Akan Ada Lagi Pemimpin Seperti Lee Kuan Yew
Jasad Lee Kuan Yew dikremasi pada Minggu sore kemarin.
VIVA.co.id
30 Maret 2015
Baca Juga :