Semakin Banyak Negara Dukung China, AS Terlihat Bodoh

Ilustrasi
Sumber :
  • REUTERS
VIVA.co.id
Australia Pemegang Saham Terbesar ke-6 AIIB
- Sepekan setelah Inggris mengajukan permohonan untuk bergabung dengan Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) yang didirikan oleh China, kini Australia yang menyatakan hasratnya.
Eropa dan Asia Berlomba Jadi Pusat Perdagangan Berbasis Yuan

Dilansir dari
Cerita Gisella Ikut Borobudur Marathon 2024
Sydney Morning Herald
, Jumat, 20 Maret 2015, Komite Keamanan Nasional Australia telah memberi lampu hijau, untuk rencana investasi sebesar $3 miliar di AIIB. Keputusan resmi akan ditandatangani dalam pertemuan Kabinet, Senin, 23 Maret mendatang, menandai semakin meningkatnya pengaruh China di kawasan, bahkan di tingkat dunia.


Banyaknya negara-negara Eropa yang memutuskan bergabung dengan AIIB, memicu respons dari media China yang menyindir bagaimana kenyataan itu membuat Amerika Serikat (AS) semakin terlihat bodoh. Kantor berita Xinhua, Kamis, 19 Maret, dalam laporannya mengumumkan bahwa negara-negara maju yang tergabung dalam G7, termasuk Prancis, Jerman dan Italia, telah memutuskan untuk bergabung.

Hal senada dilaporkan media China lainnya. "Lagi, dan semakin banyak lagi negara Barat yang menyatakan hasrat untuk bergabung," tulis The People`s Daily, menyebut hal itu memperlihatkan kepercayaan negara-negara pada China.

Dikutip Reuters, Rabu, 18 Maret, Menteri Keuangan AS, Jack Lew, menyerukan agar negara-negara berpikir ulang, sebelum memutuskan bergabung dengan AIIB, yang dilihat Washington sebagai rival bagi Bank Dunia.

Seruan itu dikeluarkannya, setelah Jerman, Prancis, Italia dan Inggris menyatakan hasrat untuk bergabung. Partisipasi negara-negara maju itu, merefleksikan kesediaan mereka bermitra dengan China. (one)

 

![vivamore="Baca Juga :"]



[/vivamore]
Logo AIIB.

Bank Infrastruktur Asia Resmi Beroperasi

China bakal tambah suntikan modal senilai ratusan miliar.

img_title
VIVA.co.id
16 Januari 2016