Oposisi Israel Tolak Gabung Koalisi Netanyahu

Pemimpin oposisi Israel Isaac Herzog dan PM Benjamin Netanyahu
Sumber :
  • REUTERS/Ronen Zvulun
VIVA.co.id
- Pemimpin kubu oposisi Israel Isaac Herzog, menegaskan penolakannya untuk bergabung dengan Partai Likud, untuk membentuk koalisi pemerintahan baru di bawah Benjamin Netanyahu.


Herzog yang dikutip
Daily Sabah
, Kamis, 19 Maret 2015, menyebut pemerintahan baru Netanyahu akan menjadi koalisi ekstrimis sayap-kanan, yang tidak bakal bertahan lama.

Cek Kesiapan Delegasi Indonesia di COP29 Azerbaijan, Menhut Raja Juli Bilang Begini

Koalisi Serikat Zionis yang dipimpinnya, kata Herzog, adalah untuk memperjuangkan negara yang demokratik, aman dan adil. Hal senada disampaikan pemimpin oposisi lainnya, Tzipi Livni.
Diduga Sindir Raffi Ahmad, Instagram Andre Taulany Diserbu Netizen


Tiru Umi Pipik, Celine Evangelista Bikin Pangling dengan Penampilan Syar'i
Livni menyebut pemerintahan yang dimimpikan Netanyahu, akan menjadi mimpi buruk bagi publik Israel. "Oleh karena itu kita tidak boleh menyerah untuk terus berjuang dalam jalur oposisi," ucapnya.


Partai Likud yang dipimpin Netanyahu memenangkan pemilu Israel, Rabu, 18 Maret 2015, dengan memperoleh 30 kursi menggunakan retorika anti-Arab untuk menambah dukungan dari pemilih Yahudi.


Serikat Zionis yang sebelumnya diunggulkan dalam berbagai jajak pendapat, hanya memperoleh 24 kursi. Netanyahu membalikkan keadaan sehari sebelum pemilu, Selasa, 17 Maret dengan janjinya.


Netanyahu berjanji tidak akan membiarkan berdirinya negara Palestina jika kembali menjabat perdana menteri, serta membangun lebih banyak pemukiman Yahudi di Tepi Barat.


Di hari pemungutan suara, Netanyahu juga menyebar video berisi peringatan bahwa partai Arab akan memenangkan pemilu, jika pemilih Yahudi tidak memilih Likud.

![vivamore="
Baca Juga
:"]



[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya