Pemimpin Oposisi Israel Diyakini Bakal Memenangkan Pemilu
Selasa, 17 Maret 2015 - 14:26 WIB
Sumber :
- REUTERS/Ronen Zvulun
VIVA.co.id
- Upaya Benjamin Netanyahu untuk menjadi pemimpin Israel yang paling lama berkuasa, terancam gagal dalam pemilu, Selasa, 17 Maret 2015, dengan jajak pendapat memperlihatkan keunggulan rivalnya.
Dilansir dari Reuters, retorika Netanyahu soal nuklir Iran dan Palestina tidak banyak membantu usaha meningkatkan popularitas, sebaliknya membuat kubu oposisi bertambah dukungan.
Baca Juga :
Oposisi Israel Tolak Gabung Koalisi Netanyahu
Baca Juga :
Obama Kritik Retorika Netanyahu
Dilansir dari Reuters, retorika Netanyahu soal nuklir Iran dan Palestina tidak banyak membantu usaha meningkatkan popularitas, sebaliknya membuat kubu oposisi bertambah dukungan.
Sebagian publik menilai Netanyahu lebih banyak beretorika tentang keamanan nasional, daripada persoalan sosial dan ekonomi yang sedang menjadi perhatian masyarakat Israel.
Jajak pendapat memperlihatkan pemimpin aliansi oposisi Isaac Herzog akan memenangkan pemilu. Sekalipun begitu, oposisi harus memperoleh cukup dukungan untuk bisa membentuk koalisi pemerintahan baru.
Netanyahu yang dijuluki "King Bibi" oleh majalah
Time
tiga tahun lalu, mengakui bahwa keunggulan lawannya semakin besar. Oleh karena itu, dia berharap pada pemilih religius nasionalis, untuk berpihak pada partainya.
Herzog yang merupakan pemimpin Partai Buruh, telah menuduh Netanyahu memanfaatkan isu keamanan untuk menciptakan ketakutan, mengalihkan perhatian publik dari isu sosial seperti meningkatnya biaya hidup.
"Netanyahu sedang sangat panik," kata Herzog, yang menyebut pemilu kali ini adalah memilih antara perubahan dan harapan, dengan kekecewaan serta kejatuhan.
Pada usaha terakhirnya, sebelum pemungutan suara, Netanyahu mengatakan tidak bakal ada negara Palestina, jika dia kembali terpilih sebagai perdana menteri untuk periode keempat.
Saat ini, Netanyahu telah berkuasa selama sembilan tahun, yang menjadikannya pemimpin kedua terlama berkuasa setelah David Ben-Gurion, pendiri Israel yang berkuasa selama 12 tahun. (art)
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sebagian publik menilai Netanyahu lebih banyak beretorika tentang keamanan nasional, daripada persoalan sosial dan ekonomi yang sedang menjadi perhatian masyarakat Israel.