Abbott: Rakyat Australia Muak Dikuliahi PBB

Perdana Menteri Australia, Tony Abbott
Sumber :
  • REUTERS/Andrew Meares/Pool/Files
VIVA.co.id
Kapal Terbalik, Lima Migran Tenggelam di Yunani
- Perdana Menteri Australia Tony Abbott bereaksi penuh emosi, atas laporan PBB yang mengkritik kebijakan detensi Australia. Dia mengklaim rakyat Australia sudah muak dikuliahi oleh PBB.
RI Berbagi Beban Masalah Pengungsi Lewat 'Bali Process'

Dikutip dari The Guardian, Senin, 9 Maret 2015, laporan itu menyebut bahwa Australia secara sistematis melanggar Konvensi Internasional Menentang Penyiksaan, dengan menahan anak-anak di detensi imigrasi.
Masalah Pencari Suaka Dibahas di Bali Proccess


Disebutkan bahwa Australia, menempatkan para pencari suaka dalam situasi berbahaya dan kondisi kekerasan di Pulau Manus. Laporan itu dijadwalkan untuk dikirim pada Dewan HAM PBB, Senin.

Pelapor khusus PBB, Juan Mendez, telah melakukan investigasi tuduhan penganiayaan dan pelecehan di 68 negara. Untuk Australia, keprihatinan terbesar adalah pada penanganan para pencari suaka.

Pemerintah Australia disebut gagal menyediakan kondisi penahanan yang layak, praktik penahanan terhadap anak, melanggar hak para pencari suaka termasuk anak-anak untuk bebas dari penyiksaan dan perlakuan tidak manusiawi.

Dua pencari suaka di Pulau Manus, mengaku diikat pada kursi oleh petugas keamanan, kemudian diancam dengan kekerasan fisik dan pemerkosaan, jka menolak untuk mengakui pernyataan terkait kasus pembunuhan.

Mendez juga menemukan ada dua kebijakan pemerintah, yang berpotensi melanggar hukum internasional, karena mengatur penghentian pencari suaka di tengah laut.

Ditanya tanggapannya tentang laporan itu, Abbott mengatakan wakil-wakil PBB akan memiliki lebih banyak kredibilitas, jika mereka mau memberikan nilai positif bagi pemerintah Australia.

"Saya sungguh berpikir bahwa rakyat Australia merasa muak dikuliahi oleh PBB," kata Abbott.

 

![vivamore="Baca Juga :"]



[/vivamore]
Pertemuan Menkumham RI dengan Menteri Kehakiman Australia

Menkumham: Indonesia Kewalahan Hadapi Imigran

"Kita urus rakyat kita susah. Ditambah pengungsi lagi."

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016