India Larang TV Siarkan Wawancara Pemerkosa
Rabu, 4 Maret 2015 - 09:47 WIB
Sumber :
- BBC
VIVA.co.id
- Otoritas India melarang stasiun-stasiun televisi untuk menyiarkan film dokumenter, tentang pemerkosaan berkelompok pada sebuah bus di New Delhi, pada Desember 2012.
Dilansir dari The Guardian , Selasa, 3 Maret 2015, pelarangan itu dilakukan seiring munculnya banyak reaksi, setelah satu televisi menyiarkan beberapa bagian dari dokumenter yang dibuat BBC.
Dilansir dari The Guardian , Selasa, 3 Maret 2015, pelarangan itu dilakukan seiring munculnya banyak reaksi, setelah satu televisi menyiarkan beberapa bagian dari dokumenter yang dibuat BBC.
Film itu memperlihatkan wawancara Mukesh Singh, satu dari empat pelaku pemerkosaan dan pembunuhan terhadap Jyoti Singh yang saat tragedi berusia 23 tahun.
Mukesh dijatuhi hukuman mati, namun bersikeras menyatakan dirinya tidak bersalah. Pada wawancara, Mukesh menuduh Jyoti yang bersalah karena tampil menarik, sehingga dia ingin memperkosanya.
Lebih kontroversial lagi, Mukesh juga mengatakan Jyoti bersalah karena melawan saat diperkosa, membuatnya dipukuli dengan batangan besi oleh para pelaku. Jyoti tewas setelah dua minggu perawatan di rumah sakit.
Menurut Mukesh, semestinya perempuan pasrah saja saat diperkosa. Dia juga mengecam hukuman mati, yang disebutnya akan berakibat buruk bagi para perempuan.
Mukesh menyebut para pelaku akan memilih untuk menghabisi korbannya, agar tidak dapat melapor, jika mereka terancam dengan hukuman mati. Komisioner polisi BS Bassi mengatakan, akan meminta pengadilan melarang penyiaran wawancara.
Kementerian Informasi dan Penyiaran India, belakangan mengeluarkan perintah pada semua stasiun televisi, untuk tidak menyiarkan dokumenter. Otoritas India disebut kesal karena wawancara dengan Mukesh bisa terjadi.
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Film itu memperlihatkan wawancara Mukesh Singh, satu dari empat pelaku pemerkosaan dan pembunuhan terhadap Jyoti Singh yang saat tragedi berusia 23 tahun.