Tiongkok Tak Tahu Ada Tawaran Beijing Bantu Yunani

Rabu, 11 Februari 2015 - 15:59 WIB
Oleh :
Perdana Menteri baru Yunani Alexis Tsipras
Perdana Menteri baru Yunani Alexis Tsipras
Sumber :
  • REUTERS/Alkis Konstantinidis
Photo Mini 1
VIVA.co.id
- Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada Rabu, 11 Januari 2015, mengatakan tidak mengetahui adanya tawaran yang dibuat Beijing untuk membantu Yunani.


Dikutip
Reuters
, Wakil Menteri Luar Negeri Yunani Nikos Chountis, mengatakan dalam wawancara bahwa Tiongkok dan Rusia telah menawarkan dukungan ekonomi pada Yunani.


Baca Juga :
Yunani Kosongkan Kamp Imigran
"Ada beberapa proposal, penawaran, dari Rusia baru-baru ini setelah pemilu, untuk memberikan dukungan ekonomi, juga dari Tiongkok tentang kemungkinan-kemungkinan investasi," kata Chountis.
Baca Juga :
Yunani Bereskan Sampah-sampah Pengungsi Suriah

Dia menambahkan bahwa penawaran itu diajukan oleh Rusia dan Tiongkok, tanpa ada permintaan dari Yunani sebelumnya. Juru bicara Kemlu Tiongkok Hua Chunying, mengaku tidak tahu tentang penawaran bantuan.
Baca Juga :
Maju Pemilu, PM Yunani Alexis Tsipras Mengundurkan Diri


"Kami bersedia untuk mempertahankan kerja sama dan pertukaran di semua area dengan pemerintah baru Yunani, berdasarkan pada prinsip saling menghormati dan saling menguntungkan," kata Chunying.


Tiongkok mengatakan, Januari 2015, mereka mengikuti dengan seksama kebijakan-kebijakan pemerintah baru Yunani, setelah Athena mengatakan bakal menghentikan penjualan saham mayoritas pelabuhan Piraeus.


Pemerintahan baru Yunani yang berasal dari kubu sosialis, telah berjanji akan mengakhiri kesengsaraan rakyat dengan melakukan negosiasi pembayaran utang dengan Uni Eropa (UE).


Namun, negara-negara UE terutama Jerman, telah memperlihatkan resistensi untuk memperlunak prasyarat utang, yang mewajibkan Yunani melakukan pengetatan anggaran. (art)


Simak Juga:



Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Tiongkok mengatakan, Januari 2015, mereka mengikuti dengan seksama kebijakan-kebijakan pemerintah baru Yunani, setelah Athena mengatakan bakal menghentikan penjualan saham mayoritas pelabuhan Piraeus.
Halaman Selanjutnya