Paus Fransiskus: Ada Batas untuk Kebebasan Berekspresi

Paus Fransiskus disambut Presiden Filipina Benigno Aquino di Manila.
Sumber :
  • REUTERS/Osservatore Romano
VIVAcoid
Ratu Rania Sindir Charlie Hebdo
- Paus Fransiskus membela kebebasan berbicara, namun dia menegaskan bahwa ada batas-batas untuk kebebasan berekspresi. Terkait dengan penyerangan Charlie Hebdo di Paris, pemimpin umat Katolik dunia itu mengatakan seseorang tidak boleh mengolok-olok agama.

Keluarga Aylan Kurdi Kecam Charlie Hebdo

Berbicara di pesawat dalam perjalanan dari Sri Lanka ke Filipina, Kamis, 15 Januari 2015, Sri Paus menyebut kebebasan berbicara merupakan hal yang fundamental untuk hak asasi manusia. Walau begitu, setiap agama memiliki harga diri.
Tampilkan Satir Aylan Kurdi, Charlie Hebdo Tuai Kecaman


"Seseorang tidak boleh melakukan provokasi, orang tidak boleh menghina keyakinan orang lain, orang tidak boleh mengolok-olok keyakinan. Di dalam kebebasan berekspresi ada batas-batas," ucap Sri Paus yang dikutip Guardian.

Paus Fransiskus juga mengatakan bahwa hujatan dapat menimbulkan pembalasan, dan itu merupakan hal yang nomal. Oleh karena itulah dia kembali menegaskan, agar jangan seseorang memulai provokasi.


Paus kemudian melihat pada Alberto Gasparri, yang mengatur kunjungan Paus dan berdiri di sisinya. "Jika teman baik saya, Dr Gasparri mengatakan sumpah serapah pada ibu saya, dia dapat berharap mendapatkan sebuah pukulan. Itu normal. Itu normal," katanya.


Paus asal Argentina yang telah melakukan banyak perubahan di Gereja Katolik Roma itu juga memperingatkan, bahwa hak untuk kebebasan berekspresi, hadir bersama dengan kewajiban untuk berbicara demi kebaikan bersama.


Simak Juga:



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya