Pemimpin Barat Kecam Serangan atas Media di Paris

David Cameron, Barack Obama dan Angela Merkel nonton final
Sumber :
  • REUTERS
VIVAnews
Hollande Adakan Pertemuan dengan Pemuka Agama
- Pemimpin-pemimpin Barat mengecam serangan mematikan atas media Charlie Hebdo di Paris, Prancis, yang menewaskan 12 orang termasuk di antaranya jurnalis. Kanselir Jerman Angela Merkel mengutuk serangan pada Rabu, 7 Januari 2015, siang itu, menyebutnya sebagai serangan atas kemerdekaan berpendapat dan pers.

Belgia Ungkap Pengakuan Sebenarnya Pelaku Bom Brussels

"Tindakan buruk ini tidak hanya serangan atas nyawa dan keamanan warga Prancis," kata Merkel. "Ini juga sebuah serangan atas kemerdekaan berpendapat dan pers, elemen dasar dari budaya demokrasi kita. Tindakan ini tak bisa sama sekali dibenarkan," katanya dikutip Reuters.
Spanyol-Prancis Terlibat 'Perang' Bisnis Anggur


Sementara Presiden Amerika Serikat Barack Obama juga mengutuk penembakan mematikan itu, menyebutnya sebagai aksi terorisme. Obama menawarkan bantuan AS.

"Kami sudah berhubungan dengan pejabat Prancis dan saya telah memerintahkan pemerintahan saya menyediakan bantuan yang dibutuhkan untuk membawa para teroris ini ke pengadilan," kata Obama.


"Prancis adalah sekutu lama Amerika dan telah berdiri bahu membahu bersama Amerika Serikat memerangi teroris yang mengancam keamanan kita dan dunia," kata Obama.


Perdana Menteri Inggris David Cameron juga mengutuk serangan ini, menyebutnya "menyakitkan". Inggris berdiri bersama Prancis melawan teror.


"Pembunuhan di Paris menyakiti. Kami berdiri bersama rakyat Prancis melawan teror dan mempertahankan kemerdekaan pers," kata Cameron.


Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin, melalui juru bicaranya Dmitry Peskov, menyatakan duka cita untuk para korban sebagaimana juga rakyat Paris. Seperti dilansir kantor berita TASS, Peskov menyatakan Kremlin mengutuk segala bentuk terorisme.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya