Reporter Tanpa Batas: Ini Hari Gelap dalam Sejarah Prancis

Keamanan Diperketat di Prancis
Sumber :
  • REUTERS/Gonzalo Fuentes
VIVAnews
- Organisasi Reporter Tanpa Batas memasang tirai hitam di layar situs mereka menyusul serangan bersenjata atas majalah Charlie Hebdo di Paris, Prancis. Organisasi yang bermarkas di Prancis ini menyebut hari ini, Rabu 7 Januari 2015, sebagai hari gelap dalam sejarah Prancis.


"Sebuah serangan atas kantor berita dengan senapan mesin adalah setipe dengan kekerasan yang kita saksikan di Irak, Somalia atau Pakistan," kata Sekretaris Jenderal Reporter Tanpa Batas, Christophe Deloire, di lokasi kejadian. "Pernahkah kita membayangkan horor semacam ini di Prancis? Sebuah mimpi buruk yang kenyataan. Serangan teroris ini menandai sebuah hari gelap dalam sejarah Prancis."


Sementara Federasi Jurnalis Eropa (EFJ) menyatakan, melalui lamannya, pembantaian ini merupakan tindakan barbar atas jurnalis dan kebebasan pers. Presiden EFJ Mogens Blicher Bjerregaard menyatakan, "Serangan ini bukan hanya serangan atas jurnalis tapi juga serangan atas kebebasan media. Jurnalis hari ini menghadapi bahaya dan ancaman lebih besar".
01-04-1700: Tradisi Lelucon 'April Mop' Dipopulerkan


Pembom Paris Diboyong dari Belgia ke Prancis
Reuters
melaporkan, setidaknya 12 orang tewas dalam sebuah insiden penembakan di kantor Charlie Hebdo, Paris, suratkabar yang pernah mendapat serangan bom molotov setelah menerbitkan karikatur tentang pemimpin-pemimpin Muslim. Di antara 12 orang itu, 9 orang adalah jurnalis.
Soal Pajak Impor CPO, RI Siapkan Balasan untuk Prancis
Donald Trump didukung keponakan Osama bin Laden

Paras Cantik Keponakan Osama bin Laden yang Beri Dukungan Donald Trump

Keponakan Osama bin Laden dukung Donald Trump di Pilpres AS.

img_title
VIVA.co.id
12 September 2020