Al Azhar Kutuk Serangan atas Media di Paris

Keamanan Diperketat di Prancis
Sumber :
  • REUTERS/Gonzalo Fuentes
VIVAnews
- Otoritas Islam terkemuka Mesir, Al Azhar, mengutuk serangan bersenjata atas kantor sebuah majalah satir di Paris pada Rabu, 7 Januari 2015. Al Azhar, melalui pernyataan di Facebook, menyatakan tindakan yang membunuh 12 orang itu sebagai kriminal.


Di lokasi kejadian, Imam Paris Hassan Chalgoumi menyebut para penyerbu sebagai teroris. "Kita harus tegas dengan mereka, karena mereka ingin teror, mereka ingin rasisme, mereka mau mengadu rakyat satu sama lain," kata sang imam.


Reuters melaporkan, setidaknya 12 orang tewas dalam sebuah insiden penembakan di kantor Charlie Hebdo, Paris, suratkabar yang pernah mendapat serangan bom molotov setelah menerbitkan karikatur tentang pemimpin-pemimpin Muslim. Radio Prancis mengutip keterangan saksi mata, yang mengatakan melihat insiden dari sebuah gedung dekat lokasi kejadian.
01-04-1700: Tradisi Lelucon 'April Mop' Dipopulerkan


Pembom Paris Diboyong dari Belgia ke Prancis
"Sekitar setengah jam lalu, dua orang bertudung hitam memasuki gedung (kantor Charlie Hebdo) dengan senapan Kalashnikov. Beberapa menit kemudian terdengar banyak suara tembakan," kata saksi mata bernama Benoit Bringer.

Soal Pajak Impor CPO, RI Siapkan Balasan untuk Prancis

Benoit menyebut kedua pria itu terlihat berlari meninggalkan gedung setelah melakukan serangan. Pejabat polisi Luc Poignant mengatakan, setidaknya satu orang jurnalis tewas dan beberapa lainnya terluka, termasuk tiga petugas polisi.


"Ini pembantaian," kata Poignant pada stasiun televisi BFM. Serangan bom molotov pada Charlie Hebdo terjadi pada November 2011, setelah surat kabar itu menerbitkan karikatur Nabi Muhammad pada sampul halaman depan.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya