Ebola Masuk Amerika Serikat
- REUTERS/Tami Chappell
VIVAnews - Seorang turis asal Liberia di Texas, Amerika Serikat (AS), menjadi pasien pertama yang didiagnosa terinfeksi Ebola. Demikian disampaikan pejabat kesehatan AS yang dikutip Reuters, Rabu, 1 Oktober.
Direktur Pusat Pengendalian Penyakit Menular (CDC) Thomas Frieden, mengatakan pasien melakukan pemeriksaan kesehatan enam hari setelah tiba di Texas, pada 20 September, dirawat di ruang isolasi dua hari kemudian.
Para pejabat kesehatan dan legislator AS sebelumnya telah mengkhawatirkan, kemungkinan pasien terinfeksi Ebola akan tiba di AS tanpa terdeteksi. Frieden mengatakan mereka mengambil langkah untuk menjamin virus tidak menyebar luas.
"Jelas mungkin seseorang yang telah melakukan kontak dengan pasien, dapat terinfeksi dengan Ebola pada beberapa pekan mendatang," kata Frieden dalam konferensi pers. "Saya tidak ragu kami dapat menghentikan ini di AS," tambahnya.
Frieden mengatakan sejumlah orang, terutama anggota keluarga mungkin melakukan kontak setelah pasien jatuh sakit. Otoritas kesehatan juga melacak orang-orang lainnya yang mungkin telah melakukan kontak dengan pasien.
Pejabat kota Dallas mengatakan petugas medis yang membawa pasien ke rumah sakit juga telah dikarantina. Namun pejabat itu mengatakan tampaknya tidak ada ancaman bagi para penumpang pesawat lain, karena pasien belum memperlihatkan gejala infeksi saat penerbangan ke Texas.
Sedikitnya 3.091 orang dilaporkan tewas akibat Ebola di Liberia, Sierra Leone dan Guinea. Tercatat lebih dari 6.500 kasus infeksi dan pakar kesehatan AS memperingatkan jumlahnya dapat meningkat jadi 1,4 juta orang pada awal 2015.
Presiden AS Barack Obama disebut turut memberi perhatian pada kasus infeksi Ebola pertama di AS. Gedung Putih dalam pernyataan resmi, menyebut Obama telah membahasnya dengan Frieden.
Frieden meyakinkan bahwa rumah sakit di AS telah siap menangani pasien Ebola, menjamin pada publik AS bahwa virus tidak akan menyebabkan ancaman yang sama di AS, seperti yang terjadi di Afrika.
"Warga AS harus tetap tenang dan mendengarkan langkah-langkah pencegahan yang disampaikan CDC," kata Senator Chris Coons, anggota Senat AS dari Demokrat yang menjabat ketua Subkomite Hubungan Internasional untuk Afrika.
"Hanya masalah waktu sebelum kasus Ebola terjadi di AS. Tapi seperti kita lihat di Dallas hari ini, sistem kesehatan publik kita memiliki sumber daya, kemampuan dan pengetahuan untuk mengatasi virus secara cepat dan aman," kata Coons.
Gerald Parker, wakil presiden Pusat Kesehatan Texas, mengatakan kasus Ebola di Dallas mempertegas bahwa wabah Ebola adalah isu dunia, serta pentingnya upaya membantu Afrika Barat menangani penyebaran wabah Ebola.