Derita Anak Cacat di India: Diikat di Tiang Halte Agar Tak Hilang

Lakhan Kale, bocah 9 tahun yang diikat ke tiang halte bus
Sumber :
  • scanvine.com

VIVAlife - Sebuah foto yang terbit di harian lokal Mumbai, India, mengejutkan banyak orang. Foto tersebut sangat memilukan. Terlihat seorang anak laki-laki, berbaju biru, terbaring tak berdaya di pinggir jalan. Kakinya terikat pada sebuah tiang halte bus. 

Perjalanan Inspiratif Dr Irmulansati, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama di UMB

Anak itu hanya berdiam, matanya nyalang, memperhatikan orang lalu-lalang di sekitarnya. Tidak ada yang tampak peduli. 

PDIP Ungkit Kegagalan Bobby Nasution Bangun Stadion Teladan di Medan: Janji Jangan Pilih Saya Lagi

Begitu foto tersebut beredar, Lakhan Kale, nama anak tersebut langsung menjadi buah bibir. Ternyata dia cacat. Dia bisu, tuli dan menderita serebral palsy serta epilepsi. 

Neneknya, Sakhubai Kale, 66, harus membesarkan Lakhan dan cucu perempuan lainnya, Rekha, seorang diri. Mereka bertiga hidup menggelandang di dekat terminal bis tempat Sakhubai kerap meninggalkan Lakhan. Jika malam tiba, Sakhubai akan mengikat Lakhan ke kakinya sendiri agar anak tersebut tidak hilang. 

Hidung Makin Mancung, Rey Mbayang Akui Jalani Operasi Septorhinoplasty

Sang nenek terpaksa mengikat Lakhan ke tiang halte bus agar anak lelaki berusia 9 tahun itu tidak tersesat. Sakhubai tidak bisa terus-menerus menjaga Lakhan karena dia dan Rekha harus mengais rejeki dengan berjualan mainan serta bunga di jalanan sekitar terminal bus. 

"Apa lagi yang bisa saya lakukan. Jika dia dibiarkan berkeliaran, saya khawatir dia tersesat. Dia bisu dan tuli sehingga dia tidak bisa meminta tolong untuk pulang pada orang lain," kata Sakhubai dikutip Daily Mail.  

Lakhan dan Rekha memang tidak punya siapa-siapa lagi untuk berpaling. Hanya Sakhubai tempat mereka bergantung. Ayah mereka meninggal beberapa tahun lalu, dan ibu mereka tidak ada kabarnya lagi. 

Beruntung bagi Lakhan. Begitu foto tersebut dimuat di media, petugas sosial Mumbai langsung mengambil tindakan. Dia kini mendapat perlindungan dan pengasuhan dari negara. 

Tapi, Lakhan hanya satu dari banyak anak terlantar di India. Bahkan, banyak yang nasibnya tidak seberuntung Lakhan. Apalagi, hal tersebut bukan berita baru di negara dengan populasi terpadat kedua di dunia itu. 

Korban Diskriminasi

Mereka yang menyandang cacat hanya mendapat sekelumit perhatian dari pemerintah dan menghadapi diskriminasi dari masyarakat sekitar. Tidak hanya itu, hidup mereka pun penuh tantangan karena kurangnya fasilitas publik untuk membantu mereka. 

"Rumah penampungan bagi warga difabel dan anak-anak terlantar masih sangat kurang di India," kata petugas sosial Mumbai Meena Mutha, yang bekerja dengan yayasan amal Manav Foundation untuk membantu kebutuhan mereka yang punya difabel, cacat mental, dan terlantar. 

Di India, saat ini terdapat sekitar 60 juta orang dengan cacat fisik yang butuh bantuan. Kebanyakan mereka dibiarkan terlantar di jalanan karena keluarga tidak bersedia merawat mereka. 

Kembali ke terminal bus tempat Sakhubai masih berdomisili, dia mengucap syukur kendati merasa sedih harus berpisah dengan cucunya. "Saya berharap bisa mengunjungi dia secara teratur. Tapi, saya bahagia karena dia akan mendapatkan perawatan yang lebih baik," lanjut dia. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya