Tangkap Buaya Langka, Nelayan Filipina Minta Imbalan

Lolong, buaya terbesar di dunia
Sumber :
  • CNN
VIVAnews -
Nelayan di bagian selatan Filipina berhasil menangkap sebuah buaya yang mereka klaim sebagai jenis reptil langka secara tidak sengaja. Namun, mereka menuntut imbalan puluhan juta rupiah sebagai imbalan kepada pemerintah.


Dilansir dari harian
Bangkok Post
, Minggu 13 April 2014, otoritas di kota Mlang, berkukuh tidak akan membayar buaya itu sebagai imbal balik atas usaha mereka. Mereka tetap berharap, para nelayan tersebut menyerahkan buaya sepanjang 2,5 meter kepada pemerintah untuk dilindungi.


"Seseorang mengatakan kepada mereka bahwa pemerintah lokal akan memberikan penghargaan. Tetapi, itu semua tidak benar. Kami telah berupaya mengerahkan berbagai cara untuk meyakinkan para nelayan itu tapi gagal," ujar Kepala Pemantauan Bencana Kota, Hernand Dapudong.
Menanti Janji Prabowo Berantas Korupsi, MA Diharap Tolak PK Mardani Maming


Fakta Menarik Dreaming of a Freaking Fairy Tale, Drakor yang Dibintangi Oleh Pyo Ye Jin
Menurut dia, para nelayan menuntut imbalan sebesar 40 ribu Peso atau setara Rp10 juta. Namun, hingga saat ini, otoritas setempat belum tahu apa langkah para nelayan bila pemerintah ngotot tidak akan memberi uang sepeser pun.

Kata Ahok Soal Veronica Tan Berpeluang jadi Menteri Prabowo

Hingga saat ini, tidak diketahui di mana para nelayan itu menyimpan buaya tersebut. Dapudong memperingatkan bahwa buaya itu bisa mati karena stres atau kabur begitu saja sehingga membahayakan keselamatan jiwa warga.

Saking khawatirnya, Walikota Mlang, Joselito Pinol mencari bantuan hukum dari Departemen Lingkungan dan Sumber Daya Alam, apa yang sebaiknya dilakukan dengan buaya itu. Selain itu, Walikota Pinol juga turut meminta bantuan kepada pejabat berwenang lainnya karena dia menganggap keselamatan warganya jauh lebih penting.


Otoritas setempat belum mengetahui apakah buaya yang berhasil ditangkap warga termasuk ke dalam satwa langka yang hanya ditemukan di Filipina, atau buaya air asin yang bisa dilihat di beberapa negara Asia Pasifik lainnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya