Tentara Korut Latihan Penyerangan ke Bandara Korsel
Sabtu, 25 Januari 2014 - 12:01 WIB
Sumber :
- Reuters/KCNA
VIVAnews -
Korea Utara kembali menyulut provokasi dengan Korea Selatan. Negara itu dilaporkan melakukan latihan simulasi penyerangan yang sasarannya adalah bandara Incheon di Seoul, ibukota Korsel.
Diberitakan
The Telegraph
, Jumat 24 Januari 2013, latihan ini dilakukan pada malam hari 19 Januari lalu. Latihan ini melibatkan 150 tentara khusus penyerbu perbatasan dan pesawat transportasi AN-2 yang terbuat dari kayu dan kulit sehingga tidak terdeteksi radar.
Baca Juga :
Terpopuler: Niatus Sholihah Dibuang Orangtua, Khadija Omar Siap Pakai Burkini di Ajang Miss Universe
Korut diyakini memiliki sekitar 300 pesawt AN-2. Tiap unitnya bisa membawa 10 pasukan komando dan lebih dari 1,6 ton kargo.
Baca Juga :
Komitmen Wujudkan Pemerintahan Bersih jika Pimpin Lamsel, Egi Akan Gandeng Pengawas Independen
Kim dalam kunjungannya memuji unit angkatan udara Korut. "Militer kita harus terus mengasah kesiapan bertempur," kata dia.
Menurut sumber di pemerintah Korsel, dikutip koran
JoongAng Ilbo
, manuver tersebut adalah latihan pasukan Korut untuk menguasai fasilitas bandara sipil atau pesawat di dalamnya. Akibat latihan ini, pihak Korsel meningkatkan kewaspadaan mereka.
"Sekarang kami telah meningkatkan kewaspadaan militer terhadap kemungkinan serangan dari pangkalan Korut di Kota Tartan, provinsi Pyongan Utara, dan meningkatkan keamanan di Bandara Internasional Incheon," kata dia.
Tindakan provokatif Korut ini berlawanan denganmereka kepada Korsel. Melalui KCNA, Korut menyerukan dimulainya kembali proses rekonsiliasi dan perdamaian, tanpa adanya ketegangan antara kedua negara.
Surat tersebut masih belum ditanggapi pemerintah Korsel. Namun Korsel meyakini bahwa Korut akan melakukan provokasi militer mereka dalam beberapa bulan lagi. Hal ini disebut adalah reaksi Korut atas rencana latihan gabungan Korsel-AS bulan depan.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kim dalam kunjungannya memuji unit angkatan udara Korut. "Militer kita harus terus mengasah kesiapan bertempur," kata dia.