Orang Yahudi Tak Boleh Naik Saudi Arabian Airlines
Jumat, 19 Juli 2013 - 23:29 WIB
Sumber :
- planespotters.net
VIVAnews
- Direktur Jenderal maskapai penerbangan milik pemerintah, Saudi Arabian Airlines, Khalid al-Melhem, merespons kritik dan ancaman yang akhir-akhir ini dialamatkan kepada maskapainya. Kritik dan ancaman itu berisi larangan bagi maskapai SA untuk mendaratkan pesawat mereka di seluruh bandara di Amerika Serikat.
Ancaman itu muncul setelah maskapai SA mengeluarkan kebijakan yang melarang untuk mengangkut penumpang AS keturunan Yahudi. Laman Al Arabiya, Jumat 19 Juli 2013, melansir kebijakan itu sudah dikeluarkan sejak tahun 2011 silam.
Baca Juga :
Para Istri Curhat Pasangannya Kecanduan Judi Online: Hancurkan Pernikahan-Suami Masuk Bui
Baca Juga :
Dukung Aquabike 2024, Pertamina Sediakan Puluhan Ribu Liter BBM Berkualitas untuk Pembalap
Ancaman itu muncul setelah maskapai SA mengeluarkan kebijakan yang melarang untuk mengangkut penumpang AS keturunan Yahudi. Laman Al Arabiya, Jumat 19 Juli 2013, melansir kebijakan itu sudah dikeluarkan sejak tahun 2011 silam.
Tak pelak aturan itu dianggap sebagai sebuah pelanggaran terhadap hukum federal karena telah mendiskriminasikan warga Israel dan Yahudi. Namun menurut al-Melhem, aturan itu dibuat semata-mata karena antara Kerajaan Arab Saudi dengan Israel tidak memiliki hubungan politik apa pun.
"Apabila tidak ada hubungan politik antara Arab Saudi dengan negara lain, maka kami tidak dapat mengizinkan warga dari negara itu menjejakkan kaki di Arab Saudi," ujar Melhem kepada harian Arab Saudi, Al-Watan.
Masih menurut Melhem, kebijakan serupa juga berlaku bagi penumpang transit dari negara yang tidak memiliki hubungan politik dengan Arab Saudi.
"Aturan serupa juga berlaku bagi penumpang transit. Apabila penerbangan mereka ditunda maka penumpang terpaksa masuk ke dalam negara kami. Apabila itu yang terjadi, maka kami juga sulit mengizinkan warga dari negara tertentu masuk ke wilayah Arab Saudi apabila tidak memiliki hubungan diplomatik," kata Melhem.
Pada awal minggu ini, seorang pengacara publik asal kota New York, Bill de Blasio, mengecam kebijakan yang diberlakukan oleh maskapai SA yang tidak mengizinkan warga Israel menumpang di dalam pesawat mereka. Menurut Blasio, tindakan itu merupakan bentuk diskriminasi.
Dia bahkan mengancam akan mengupayakan berbagai cara agar pesawat SA tidak dapat mendarat di bandara mana pun di negeri Paman Sam, selama mereka tidak mengubah kebijakan itu. Pelarangan itu akan diupayakan mulai dari bandara internasional John F. Kennedy di kota New York.
"Tidak ada satu kota pun di dunia ini yang memiliki hubungan erat dengan Israel seperti yang kami miliki. Kini mereka diperlakukan secara diskriminatif di bandara JFK. Tindakan itu tidak hanya ilegal tetapi juga penghinaan terhadap diri kami," ujar Blasio.
Blasio bersumpah tidak akan berhenti memperjuangkan hak warga Israel bahkan bila perlu sampai ke tingkat pejabat tinggi di Albany dan Washington. "Kami tidak akan berhenti berjuang hingga hak-hak warga Israel dihormati," kata Blasio.
Blasio sendiri dilaporkan telah mengirimkan surat kepada Melhem yang berisi dirinya hanya memiliki dua pilihan yaitu meninjau kembali kebijakan maskpai SA atau mematuhi hukum penerbangan internasional yang tidak menoleransi tindak diskriminasi.
Selain maskapai SA, protes juga dilayangkan kepada Delta Airlines, maskapai AS yang bekerja sama dengan SA. Rumor itu beredar usai Delta Airline bermitra dengan SA tahun 2011 silam. (adi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Tak pelak aturan itu dianggap sebagai sebuah pelanggaran terhadap hukum federal karena telah mendiskriminasikan warga Israel dan Yahudi. Namun menurut al-Melhem, aturan itu dibuat semata-mata karena antara Kerajaan Arab Saudi dengan Israel tidak memiliki hubungan politik apa pun.