Sekte Ini Hidup 10 Tahun di Bawah Tanah
- REUTERS/ Ahmad Masood
VIVAnews -- Sebuah fakta mengerikan terkuak dari bawah tanah pinggiran Kota Kazan, yang terletak 497 mil sebelah Timur ibukota Moscow, Rusia. Setidaknya 57 anggota sebuah sekte hidup di bunker bawah tanah, tanpa cahaya matahari, selama hampir 1 dekade.Â
Termasuk di antara mereka, 20 anak-anak, dengan usia termuda bayi berusia 18 bulan. Sebagian bahkan dilahirkan di dalam bunker. Mereka tak pernah merasakan hangat Matahari, menatap langsung langit biru, dan bermain sebebas anak-anak lain, hingga akhirnya dibebaskan 1 Agustus 2012 lalu.
Dunia bagi mereka adalah tingkat demi tingkat dalam bunker, yang dua pertiganya gelap gulita. Setelah dilakukan cek kesehatan atas mereka, salah satu gadis berusia 17 tahun diketahui hamil.
Sekte itu bernama Fayzarahmanis, mengambil nama pemimpinnya, Fayzrahman Satarov yang menyatakan dirinya seorang nabi dan mengaku mendirikan kekhalifahan di bangunan miliknya. Demikian dilaporkan saluran televisi pemerintah Rusia, Vesti.
Siapa Satarov belum diketahui pasti, namun dikabarkan ia pernah menjadi mantan deputi ulama Islam Sunni di era tahun 1970. Ia mewajibkan para pengikutnya membaca kitab agama, dan sebagian besar dilarang meninggalkan bunker delapan lantai yang berada di bawah sebuah bangunan.
Setelah membebaskan para anggota sekte, jaksa kini membuka penyelidikan kemungkinan tindakan kriminal dalam kasus itu. Juga mengancam membubarkan sekte jika terus melakukan kegiatan ilegal, seperti melarang anggotanya mendapat akses kesehatan dan pendidikan.
Modus
Melihat fenomena sekte itu, Shireen T. Hunter, ahli kajian Islam dan Rusia, sekaligus Direktur Carnegie Project on Reformist Islam di Georgetown University mengatakan, ia beberapa kali mengunjungi Tatarstan dan Kazan dalam rangka penelitian.
Ini penting, kata dia, untuk diingat bahwa hanya sedikit yang diketahui soal sekte itu. Dan hanya karena pemimpin mengidentifikasi dirinya sebagai Islam, tidak berarti boleh sekonyong-konyong menarik kesimpulan, adanya keterkaitan dengan Islam di area tersebut secara keseluruhan.
"Bisa jadi itu ulah pria 83 tahun yang hanya ingin mengontrol orang," kata dia seperti dimuat CNN.
Diduga, sekte itu juga tak punya kaitan dengan kelompok Islam radikal, meski mengklaim menciptakan kekhalifahan.Â
Hunter menambahkan, Kazan yang mayoritas beragama Islam, adalah tempat yang menyenangkan, dengan banyak kedai kopi dan toko pakaian. Sebagian muslimah mengenakan jilbab, lainnya tidak. Mereka juga bebas memilih antara bekerja atau tinggal di rumah. Beberapa tahun belakangan, sejumlah orang luar mulai membeli rumah atau membangun vila di Kazan.
Apakah lazim mereka bisa hidup bertahun-tahun di bawah tanah tanpa diketahui orang lain? Menurut Hunter, itu mungkin. "Jika aku memutuskan untuk hidup di bawah tanah Washington DC aku bisa saja melakukannya. Demikian juga orang lain," kata dia.
Sementara, petugas kesehatan, Tatiana Moroz mengatakan kepada CNN bahwa anak-anak berada dalam "kondisi yang memuaskan". Mereka telah diberi makan, beberapa dikirim ke rumah sakit untuk perawatan.
"Anak-anak semua makan dengan baik di bawah tanah, meskipun badan mereka kotor. Kami telah memandikan mereka."
Sumber: Guardian, CNN, eh