Abbottabad, Kota Kematian Bin Laden
- montrealgazette.com
VIVAnews - Kota Abbottabad, Pakistan, mendunia. Di kota ini akhirnya gembong teroris dan musuh utama Amerika Serikat, Osama bin Ladin, menemui ajalnya. Di kota ini pula, teroris kelas kakap asal Indonesia, Umar Patek, tertangkap.
Di sebuah rumah mewah di sudut kota yang terletak di kaki Gunung Himalaya itu, Osama yang juga pemimpin tertinggi Al Qaeda memilih untuk bersembunyi selama 5-6 tahun terakhir. Kenyataan ini jauh dari berbagai spekulasi yang selama ini muncul: Osama tinggal dalam sebuah gua setelah memimpin pertempuran di pegunungan Tora Bora, Afganistan Timur pada akhir 2001.
Seperti apa Abbottabad?
Wilayah ini merupakan pedalaman yang terletak di daerah transit wisata yang memiliki alam berbukit-bukit dan berada di ketinggian 1.225 m di atas permukaan laut. Kota yang terletak 80 km di bagian utara Islamabad dan 61 km sebelah Timur Rawalpindi ini berfungsi sebagai pintu gerbang ke Lembah Kagan, salah satu tempat wisata spektakuler Pakistan.
"Saat (turis) datang ke Abbottabad, mereka merasa ada di dunia lain, yang dilukis oleh alam," kata Zafar Iqbal Chaudhry, pengelola Hotel La Vista Boutique di Abbottabad kepada The Sidney Morning Herald. Dia mengatakan wilayah ini kerap dikunjungi turis lokal dan mancanegara, terutama dari Jepang saat musim panas, di mana temperatur berkisar 28-30 derajat Celsius. Sementara di musim dingin, salju menutupi seluruh kota.
Terletak di jalur Sutra--jalur perdagangan kuno yang menghubungkan China dan Roma--kota ini dinamai sesuai nama pendiri kota itu tahun 1853, Mayor Abbott James. Kata 'abad' dalam 'Abbottabad' berarti tempat tinggal dalam Bahasa Urdu, bahasa resmi Pakistan.
Bin Laden mendirikan rumah bertingkat tiga miliknya sekitar tujuh tahun lalu. Rumah ini terletak kurang dari 2 km dari Akademi Militer Pakistan, tempat pelatihan elite pejabat militer negara itu.
Warga setempat, Rasheed (32) mengaku ikut membangun kompleks rumah Osama yang dikelilingi tembok setinggi 5,5 meter dengan ketebalan 1 meter. Tebalnya tembok ditambah kawat berduri di atasnya, membuat tetangga berpikir keluarga Osama adalah penyelundup. "Bukan teroris," kata dia.
Kompleks kediaman Osama dikelilingi kebun sayuran. Keluarga Osama yang disebut tetangga sebagai "Keluarga Khan" memelihara berbagai ternak seperti kelinci, kambing, dan dua ekor sapi. Salah satu anak, Zarar Ahmed (12), mengaku kepada The Telegraph bahwa keluarga Khan pernah memberinya kelinci.
"Mereka memasang kamera di luar gerbang untuk mengawasi orang-orang yang hendak memasuki rumah. Saya biasa datang ke rumah mereka. Dia (Osama) memiliki dua istri yang berbicara Arab dan Urdu."
Tingkat pengamanan yang tinggi kadang harus membuat alat permainan anak-anak jadi korban. Jika ada bola yang tak sengaja terlempar ke dalam kompleks, 'Keluarga Khan' tidak mengizinkan anak-anak itu mengambilnya. Mereka malah memberi mereka uang untuk membeli bola yang baru. (kd)