Konflik Thailand-Kamboja, RI Utus Menlu Marty

Konflik Thailand - Kamboja: Perbatasan
Sumber :
  • AP Photo/Heng Sinith

VIVAnews - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa hari ini bertolak ke Kamboja dan, esoknya, ke Thailand untuk membujuk pemerintah kedua negara agar menghentikan baku tembak di perbatasan, yang telah berlangsung beberapa hari. Sebagai Ketua ASEAN, Indonesia siap mendamaikan kedua anggotanya yang tengah bertikai. 

“Sesuai instruksi presiden, pagi ini kami akan ke Kamboja dan tiba di Phnom Penh pukul 5 sore waktu setempat, dan akan langsung bertemu menlu Kamboja, Hor Namhong. Keesokannya pada pukul 10 kami bertolak ke Bangkok, pertemuan dengan menlu Thailand,” ujar Natalegawa di Jakarta pada Senin, 7 Februari 2011.

Militer Thailand dan Kamboja baku tembak di perbatasan kedua negara sejak Jumat, 4 Februari 2011. Menurut kantor berita Associated Press, sedikitnya lima orang tewas. Sekjen PBB dan ASEAN masing-masing telah menyatakan keprihatinan atas konflik kedua negara di Asia Tenggara itu.

Sebagai Ketua ASEAN tahun ini, Indonesia merasa turut memikul beban atas konflik Thailand-Kamboja. Maka, pemerintah Indonesia mengirim Natalegawa ke Kamboja dan Thailand untuk mencari duduk permasalahan dan menyelesaikannya secara bersama.

Natalegawa mengatakan bahwa pembicaraan mengenai hal ini telah dilakukan sepanjang Sabtu dan Minggu di Kementerian Luar Negeri. Sebagai ketua ASEAN, ujarnya, Indonesia telah menyampaikan keprihatinan terkait insiden yang terjadi di kedua perbatasan kepada kedua menlu.

“Kami menawarkan kesiapan kami untuk mendengar apa yang menjadi permasalahan dan mencoba menstabilkan situasi, kita akan melihat kontribusi apa yang dapat diberikan oleh ASEAN,” ujar Natalegawa lagi.

Namun, Natalegawa menegaskan, kedatangannya sebagai wakil dari Indonesia dan ASEAN bukanlah untuk mencampuri hubungan dalam negeri dan masalah bilateral kedua negara. Dia mengatakan bahwa ASEAN tidak akan memaksakan kehendak dan pilihannya dalam penyelesaian masalah.

“ASEAN hanya akan memberikan kontribusi untuk menciptakan iklim yang kondusif untuk menyelesaikan masalah secara bilateral agar kedua belah pihak dapat duduk bersama,” ujar Natalegawa.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal ASEAN, Surin Pitsuwan, prihatin atas kembali pecahnya konflik perbatasan antara Thailand dan Kamboja. Baku tembak yang terjadi sejak Jumat pekan lalu itu bisa mengancam kepercayaan ASEAN dan mengganggu pemulihan ekonomi, pariwisata dan prospek investasi di kawasan.

Konflik perbatasan sejak lama selalu menjadi ganjalan bagi hubungan Thailand dan Kamboja. Krisis itu menyangkut lokasi suatu kompleks kuil kuno. Dibangun lebih dari 900 tahun lalu, kuil Preah Vihear berdasarkan keputusan Pengadilan Internasional 1962 menjadi milik Kamboja, namun tetap dipersengketakan oleh Thailand.
 
Kuil Preah Vihear masuk daftar PBB sebagai Situs Warisan Dunia.

Manchester United Terpaut 7 Poin dari Zona Degradasi, Ruben Amorim: Momen Terburuk, Kami Harus .....