Kebakaran Hutan Melanda Korsel, Korban Tewas Tembus 18 Orang
- Istimewa
Seoul, VIVA – Jumlah korban tewas akibat gelombang kebakaran hutan yang melanda wilayah tenggara Korea Selatan telah meningkat menjadi 18 orang, dengan satu orang hilang, kata pejabat dinas kehutanan pada hari Rabu, sementara petugas pemadam kebakaran masih berjuang untuk menahan kobaran api yang menyebar dengan cepat.
Kebakaran yang bermula di Kabupaten Sancheong di Provinsi Gyeongsang Selatan Jumat lalu telah menyebar ke Uiseong di dekatnya, dan terus menjalar ke Andong, Cheongsong, Yeongyang, dan Yeongdeok, yang dipicu oleh angin kencang dan kering.
Kebakaran besar (Ilustrasi).
- VIVA/B.S.Putra
Dikutip dari Yonhap, para korban ditemukan di tempat terpisah. Dua orang ditemukan di Andong, tiga di Cheongsong, enam di Yeongyang, dan tujuh di Yeongdeok, kata pejabat. Satu orang lainnya hilang di Cheongsong.
Sepuluh orang lainnya terluka, dengan dua orang mengalami luka serius.
Di Yeongyang, empat dari lima korban ditemukan tewas terbakar di jalan sekitar pukul 11:00 malam pada hari Selasa.
Pada hari Rabu, penjabat Presiden Han Duck-soo menyerukan upaya habis-habisan untuk membantu mencegah penyebaran kebakaran hutan yang mematikan lebih lanjut, dengan menyebutnya sebagai "kebakaran hutan terburuk yang pernah ada."
Sejauh ini, kebakaran hutan telah menghancurkan 17.000 hektar hutan dan 209 rumah dan pabrik, kata Han.
Api yang membakar telah menghancurkan Kuil Goun di Uiseong, sebuah kuil kuno yang dibangun pada tahun 681 selama Dinasti Silla (57 SM-935 M). Harta nasional yang disimpan di kuil telah dipindahkan ke lokasi lain.
Ribuan petugas pemadam kebakaran dan puluhan helikopter serta kendaraan dikerahkan untuk memadamkan api.
Kebakaran hutan
- Instagram @singapore.explores
Sejak Jumat lalu, militer telah mengerahkan sekitar 5.000 anggota militer dan 146 helikopter untuk membantu memerangi kebakaran hutan yang berkobar di wilayah tenggara.
Kementerian kehakiman mengatakan sekitar 500 narapidana di sebuah penjara di Provinsi Gyeongsang Utara dipindahkan ke fasilitas lain pada malam hari untuk menyelamatkan diri dari api. Kementerian awalnya mempertimbangkan untuk memindahkan sekitar 3.500 narapidana dari beberapa penjara di wilayah tersebut tetapi mengurangi jumlah tersebut karena beberapa kebakaran telah padam.
