Kedubes Australia Adakan Pameran Hasil Tenun dari Limbah Jaring Ikan
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Jakarta, VIVA – Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia mengadakan pembukaan pameran Ghost Nets: Awakening the Drifting Giants di Museum Bahari Jakarta.
Pameran ini menampilkan 18 karya seni tenun tangan yang terbuat dari limbah pukat ikan (jaring hantu/ghost nets) yang dirangkai oleh kelompok seniman Selat Torres Australia, Erub Arts.
Rano Karno dan Kuasa Usaha Australia Gita Kamath saat Hadir di Pameran Seni Tenun dari Jaring Ikan (Doc: Kedubes Australia)
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Terinspirasi oleh lautan yang menghubungkan Australia dan Indonesia, pameran ini juga bertujuan sebagai wadah untuk mengeksplorasi bersama berbagai tantangan lingkungan hidup, termasuk pengurangan limbah plastik dan konservasi laut.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Kuasa Usaha Australia untuk Indonesia, Gita Kamath dan Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, pada Kamis, 20 Maret 2025.
Pameran yang sangat unik ini menampilkan 18 karya seni tenun tangan berupa kawanan ikan, penyu, laut, dan pari manta.
“Pameran seni kontemporer ini merupakan representasi yang mengesankan dari keunggulan kreativitas Australia," kata Gita Kamath.
"Pameran ini membuka dialog tentang dampak lingkungan dari jaring dan limbah plastik, sebuah isu di mana Australia dan Indonesia bekerja sama secara erat,” sambung Kuasa Usaha Australia itu.
Ilustrasi kain tenun/songket.
- VIVA.co.id/Linda Hasibuan
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan pameran, pengunjung museum dapat berpartisipasi dalam lokakarya untuk membuat ikan pari mini dari jaring ikan.
Sebagai informasi, pameran Ghost Nets: Awakening the Drifting Giants akan berlangsung di Museum Bahari hingga 31 Agustus 2025.