Wilayah Israel Diganti jadi Palestina di Peta Interaktif Pesawat, Air Canada Minta Maaf
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Tel Aviv, VIVA – Maskapai penerbangan nasional Kanada Air Canada terpaksa menyampaikan permintaan maaf karena kekeliruan lantaran beberapa pesawatnya tak menampilkan wilayah Israel di peta interaktif.
Selain itu, armada Boeing 737 MAX milik maskapai Air Canada juga mengganti nama wilayah Israel dengan Palestina. Cara Air Canada itu jadi sorotan karena masih memanasnya konflik Israel dengan pejuang Hamas.
Seorang penumpang pesawat tersebut pertama kali menyadari adanya ketidaksesuaian tersebut. Dia pun memberitahu perusahaan.
Air Canada dalam pernyataannya ketidaksesuaian peta tersebut ditemukan dalam 40 pesawatnya.
Untuk diketahui, Peta interaktif pesawat Air Canada dibuat oleh grup kedirgantaraan Prancis Thales. Namun, untuk peta wilayah Palestina dibuat perusahaan lain yang belum diungkapkan.
Warga melintas di antara bangunan yang hancur di permukiman Shujaiya, Gaza, Palestina
- ANTARA/Xinhua/Abdul Rahman Salama
Pun, pada Kamis, 13 Maret 2025, Air Canada dan Thales mengeluarkan pernyataan bersama terkait polemik tersebut. Keduanya minta maaf dan berjanji akan menyelsaikan bahwa situasi tersebut.
“Air Canada menyadari bahwa peta interaktif pada armada Boeing 737-nya tidak secara konsisten menggambarkan batas-batas Timur Tengah tertentu, termasuk batas-batas Negara Israel, pada semua tingkat amplifikasi,” demikian pernyataan Air Canada dikutip dari New York Post, pada Selasa 18 Maret 2025.
Air Canada mengatakan kebijakan pihaknya hanya menampilkan nama kota dalam peta di pesawatnya.
"Dan, konfigurasi pada sistem khusus ini tidak sesuai dengan kebijakan ini," lanjut keterangan Air Canada.
Lantaran memantik kontroversial, peta pesawat langsung dinonaktifkan. Lalu, sudah direvisi dan sudah dipasang pada Jumat, 14 Maret 2025.