Korban Tewas Serangan Kereta Api di Pakistan Bertambah 31 Orang

Pembajakan kereta api di Pakistan
Sumber :
  • AP Photo

Islamabad, VIVA – Juru bicara militer Angkatan Darat Pakistan pada hari Jumat mengonfirmasi bahwa jumlah korban tewas dalam pembajakan kereta api di wilayah pegunungan barat daya Balochistan telah meningkat menjadi 31 orang.

Dua Kapal Terbakar saat Antre Berlabuh di Kawasan LIS Lamongan, 2 Orang Tewas

Dalam jumpa pers di Islamabad, Jumat, juru bicara Angkatan Darat Letnan Jenderal Ahmad Sharif Chaudhry menyampaikan jumlah korban tewas terdiri dari 18 tentara yang sedang tidak bertugas, tiga pekerja kereta api, dan lima warga sipil di antara para sandera.

Ditambah lima tentara lainnya yang tewas selama operasi penyelamatan yang menewaskan 33 pemberontak. 

33 Militan Separatis yang Sandera 400 Orang di Pakistan Tewas

Kelompok separatis Tentara Pembebasan Baloch (BLA) yang ditetapkan sebagai teroris, mengaku bertanggung jawab atas pembajakan Jaffar Express pada hari Selasa. 

Pada serangan tersebut, mereka meledakkan rel kereta api dan menyandera penumpang selama sehari dengan pasukan keamanan di sebuah jalur pegunungan terpencil di provinsi Balochistan.

Pembajakan Kereta di Pakistan: 30 Tewas, 250 Orang Masih Disandera

"Kami memiliki bukti bahwa semua kaitan dengan terorisme di Pakistan dapat ditelusuri kembali ke Afghanistan," kata Jenderal Chaudhry dalam konferensi pers di Islamabad dilansir hindustantimes, Sabtu, 15 Maret 2025.

Chaudhry mengatakan sebanyak 354 sandera penumpang berhasil dibebaskan, 37 di antaranya terluka.

Ia membantah laporan di BLA bahwa mereka masih menahan beberapa sandera, dengan menyatakan tidak ada bukti yang mendukung hal ini, dan ia mengatakan militer telah berhasil menghentikan pengepungan.

Dalam operasi pembersihan yang berlangsung lebih dari 30 jam, militer Pakistan mengatakan telah menewaskan 33 teroris BLA.

Chaudhry mengecam Kabul, dengan mencatat bahwa tanah Afganistan digunakan untuk melancarkan serangan teror.

"Komandan teroris dibebaskan dari penjara Afganistan. Kami memiliki intelijen kredibel yang mengonfirmasi bahwa jaringan yang mengatur serangan ini beroperasi dari seberang perbatasan di Afganistan," katanya.

"Seluruh rangkaian peristiwa mengarah pada keterlibatan eksternal, khususnya dari elemen-elemen yang berbasis di Afganistan," tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya