Raja Yordania Bertemu Delegasi AS, Tegaskan Lagi Tolak Usul Trump soal Pemindahan Warga Gaza
- Istimewa
Amman, VIVA – Raja Yordania Abdullah II menegaskan penolakan atas segala upaya mengusir warga Palestina dari Jalur Gaza dan Tepi Barat. Perlu keadilan yang diterima rakyat Palestina.
Abdullah menyampaikan itu dalam momen pertemuan di Amman dengan delegasi kongres AS yang dipimpin Darrell Issa. Pernyataan resmi Abdullah itu disampaikan pengadilan kerajaan.
Dalam pernyataan itu, Abdullah memperingatkan soal eskalasi militer Israel di Tepi Barat. Menurut dia, AS bisa berperan penting untuk mendukung perdamaian di Gaza.
"Raja juga menekankan perlunya mengintensifkan upaya internasional untuk mencapai perdamaian yang adil dan menyeluruh berdasarkan solusi dua negara. Peran AS sangat penting dalam memajukan upaya ini," demikian pernyataan pengadilan kerajaan yang dikutip dari ANews, Jumat 21 Februari 2025.
Raja Yordania Abdullah II berpidato pada sidang ke-78 Majelis Umum PBB di New York, AS, 19 September 2023.
- Antara/Reuters-Mike Segar/as
Raja Yordania juga menyerukan agar perjanjian gencatan senjata di Gaza bisa dipertahankan. Selain, akses dan jumlah bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina bisa ditingkatkan.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump memantik kritik dari dunia internasional karena usul kontroversialnya yang ingin ambil alih Jalur Gaza. Trump juga ingin relokasi warga Palestina di Gaza ke negara lain.
Trump ingin Gaza menjadi "Riviera Timur Tengah."
Rencana Trump itu tak hanya ditolak rakyat Palestina. Suara penolakan juga disampaikan negara-negara Arab, dan sekutu AS seperti Inggris.
Apalagi ide Trump yang kontroversial itu muncul di tengah proses gencatan senjata Gaza dan pembebasan sandera.