4 Jenazah Sandera Israel Akan Diserahkan Hamas Hari Kamis
Tel Aviv, VIVA – Israel tengah bersiap menerima jenazah empat sandera dari Gaza pada Kamis mendatang, 20 Februari 2025, dan berupaya membawa kembali enam sandera yang masih hidup pada hari Sabtu, 22 Februari 2025. Hal itu disampaikan oleh seorang pejabat keamanan Israel, pada Senin, 17 Februari 2025.
Jika kedua penyerahan berhasil, hanya empat sandera, yang semuanya diduga tewas, akan tetap berada di Gaza dari 33 sandera yang akan dibebaskan pada tahap pertama perjanjian gencatan senjata, yang dicapai bulan lalu untuk menghentikan perang antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.
Kesepakatan gencatan senjata, yang dicapai dengan bantuan mediator Qatar dan Mesir tetap berjalan sesuai rencana, meskipun ada serangkaian kemunduran sementara dan tuduhan dari kedua belah pihak atas pelanggaran perjanjian yang mengancam akan menggagalkannya.
Hamas menuduh Israel menghalangi pengiriman bahan bangunan untuk puluhan ribu warga Gaza yang terpaksa berlindung dari cuaca musim dingin.
Namun, Israel membantah tuduhan tersebut, tetapi Zeev Elkin, anggota kabinet keamanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, mengonfirmasi bahwa sejumlah rumah mobil berdiri di perbatasan.
Ia mengatakan Israel akan menggunakan "segala pengaruh" yang dimilikinya terhadap Hamas untuk mengamankan pemulangan 33 sandera yang akan dibebaskan pada tahap pertama kesepakatan, yang mencakup pembebasan sandera Israel dengan imbalan ratusan tahanan Palestina dan penarikan pasukan Israel.
"Israel memiliki tujuan untuk mempercepat pembebasan sandera tahap pertama, terutama yang masih hidup," kata Elkin, dikutip dari Alarabiya.
Sejauh ini, 19 sandera Israel telah dikembalikan, serta lima warga Thailand, yang diserahkan dalam pembebasan tak terjadwal. Hamas mengatakan 25 dari 33 sandera yang akan dibebaskan pada tahap pertama masih hidup.
Kesepakatan gencatan senjata telah dibayangi oleh seruan Presiden AS Donald Trump agar warga Palestina dipindahkan dan agar Gaza diambil alih sebagai pembangunan tepi laut di bawah kendali AS.
Namun, para pejabat mengatakan pekerjaan telah dimulai pada tahap kedua kesepakatan tersebut, yang akan membahas pengembalian sandera yang tersisa dan penarikan pasukan Israel.
Tim Israel juga telah melakukan perjalanan ke Kairo dan kabinet keamanan juga mengizinkan delegasi tingkat tinggi Israel untuk melakukan perjalanan ke Qatar guna melakukan pembicaraan mengenai tahap kedua.
“Kita semua ingin melanjutkan ke tahap kedua dan membebaskan para sandera, pertanyaannya adalah dalam kondisi apa perang berakhir,” ucap Elkin.
“Ini adalah isu utama untuk negosiasi tahap kedua.”
Sebagai informasi, para sandera ditawan dalam serangan lintas batas yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023.