Detik-detik Imam Masjid Gay Tewas Ditembak Mati di Afrika Selatan

Muhsin Hendricks, imam masjid gay di Afrika Selatan tewas ditembak
Sumber :
  • Youtube

Cape Town, VIVA – Muhsin Hendricks, seorang tokoh yang dijuluki sebagai imam gay pertama di dunia, ditembak mati di Afrika Selatan.

Kasus Penembakan Terus Berulang, Imparsial Desak Evaluasi Total Institusi TNI

Ulama berusia 57 tahun itu mengelola sebuah masjid di Cape Town yang dimaksudkan sebagai tempat berlindung yang aman bagi kaum gay dan Muslim terpinggirkan lainnya.

Namun, dia terbunuh pada Sabtu pagi, 15 Februari 2025, setelah mobil yang ditumpanginya di dekat kota selatan Gqeberha disergap.

3 Polisi Lampung Tewas Ditembak, Sukamta DPR: Jadi PR Pimpinan TNI agar Tertibkan Anggotanya

"Dua tersangka tak dikenal dengan wajah tertutup keluar dari kendaraan dan mulai melepaskan beberapa tembakan ke kendaraan itu," kata polisi dalam sebuah pernyataan.

Detik-detik penembakan imam masjid gay di Afrika Selatan

Photo :
  • X @ichkipichki
Kapolda Lampung: 12 Selongsong Peluru Ditemukan di Lokasi 3 Polisi Tewas Ditembak

Berita kematian Hendricks telah mengirimkan gelombang kejut melalui komunitas LGBTQ+ dan sekitarnya, yang mendorong curahan belasungkawa dari seluruh dunia.

Julia Ehrt, direktur eksekutif di International Lesbian, Gay, Bisexual, Trans and Intersex Association (Ilga), meminta pihak berwenang untuk menyelidiki secara menyeluruh terkait ujaran kebencian pada komunitas mereka.

"Ia mendukung dan membimbing banyak orang di Afrika Selatan dan di seluruh dunia dalam perjalanan mereka untuk berdamai dengan iman mereka, dan hidupnya telah menjadi bukti penyembuhan yang dapat diberikan oleh solidaritas lintas komunitas dalam kehidupan setiap orang," kata Ehrt, dikutip dari BBC Internasional, Senin 17 Februari 2025.

Hendricks tewas setelah dilaporkan menjadi pemimpin upacara pernikahan lesbian, meskipun hal ini belum dikonfirmasi secara resmi.

Rekaman Pembunuhan

Rincian serangan itu terungkap melalui rekaman kamera keamanan yang dibagikan di media sosial.

Rekaman itu memperlihatkan sebuah mobil berhenti dan menghalangi kendaraan yang ditumpangi Hendricks saat mobil itu menjauh dari trotoar. Menurut polisi, imam itu berada di kursi belakang.

Sudut rekaman CCTV mengungkap apa yang terjadi dari satu sisi jalan - seorang penyerang melompat keluar dari mobil, berlari ke kendaraan yang disergap itu, dan menembak berulang kali melalui jendela penumpang belakang.

Yayasan Al-Ghurbaah milik Hendricks, yang mengelola masjid Masjidul Ghurbaah di pinggiran kota Wynberg, Cape Town, mengonfirmasi bahwa ia tewas dalam serangan pada hari Sabtu pagi.

Namun, Abdulmugheeth Petersen, ketua dewan yayasan, mengimbau melalui grup WhatsApp agar para pengikutnya bersabar, menekankan pentingnya melindungi keluarga Hendricks.

Diketahui, konstitusi pasca-apartheid Afrika Selatan adalah yang pertama di dunia yang melindungi orang dari diskriminasi karena orientasi seksual mereka, dan pada tahun 2006, menjadi negara pertama di Afrika yang melegalkan pernikahan sesama jenis.

Namun, meskipun komunitas LGBT berkembang pesat, kaum gay masih menghadapi diskriminasi dan kekerasan. Negara ini juga memiliki salah satu tingkat pembunuhan tertinggi di dunia.

Sebagai informasi, Hendricks menyatakan diri sebagai gay pada tahun 1996, yang mengejutkan komunitas Muslim yang lebih luas di Cape Town dan tempat lainnya.

Pada tahun yang sama, ia mendirikan The Inner Circle, sebuah organisasi yang menyediakan dukungan dan ruang aman bagi kaum Muslim queer yang berusaha mendamaikan iman dan seksualitas mereka sebelum melanjutkan untuk mendirikan masjid Masjidul Ghurbaah yang inklusif.

Ia juga sempat menjadi subjek film dokumenter pada tahun 2022 yang berjudul The Radical, di mana ia mengatakan tentang ancaman yang dihadapinya, "Kebutuhan untuk menjadi autentik lebih besar daripada rasa takut untuk mati."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya