Pakar Sebut Teknologi Anti Tabrakan di American Airlines sedang Nonaktif
- Jet Photo @Dhliebowitz
Washington, VIVA – Pilot dari pesawat American Airlines, yang menabrak helikopter militer Black Hawk, di dekat Bandara Nasional Reagan kemungkinan tidak melihat adanya helikopter militer mendekat ke arahnya.
Hal itu disampaikan oleh seorang pakar penerbangan, dengan menyebutkan adanya keterbatasan sistem penghindaran tabrakan di ketinggian rendah dan tantangan penglihatan di malam hari.
"Saat terbang di malam hari, sekitar 90 persen penglihatan Anda hilang. Penglihatan Anda di malam hari sangat berkurang," kata Alan Armstrong, seorang pengacara penerbangan.
"Berdasarkan apa yang telah kita lihat sejauh ini, saya rasa pilot-pilot ini tidak menyadari adanya bencana yang akan terjadi. Saya rasa mereka tidak melihat satu sama lain datang. Jika mereka melihatnya, mereka akan mengambil tindakan menghindar," tambahnya, dikutip dari CNN Internasional, Jumat 31 Januari 2025.
Sistem Penghindaran Tabrakan Lalu Lintas, atau TCAS, alat keselamatan penting bagi pilot, terutama dirancang untuk berfungsi secara efektif di ketinggian di atas 1.000 hingga 1.500 kaki, tetapi menjadi kurang efektif di dekat tanah, menurut Armstrong.
Pada ketinggian lebih rendah di mana tabrakan terjadi, fungsi utama sistem penghindaran tabrakan dinonaktifkan untuk mencegah dikeluarkannya perintah yang dapat mendorong pilot melakukan manuver tidak aman di dekat tanah.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah pesawat penumpang American Airlines dan helikopter Black Hawk Angkatan Darat AS bertabrakan di udara dekat Bandara Ronald Reagan di Washington.
Pesawat itu, yang membawa 60 penumpang dan empat awak, sedang dalam perjalanan dari Kansas. Helikopter yang sedang dalam penerbangan latihan itu membawa tiga personel militer.
Setelah kecelakaan itu, pesawat penumpang tersebut jatuh ke Sungai Potomac.