Buntut Tabrakan Pesawat, Trump Nilai Program Keberagaman Bikin Pekerja Tak Kompeten
- AFP Photo, Kennedy Center Cam
Washington, VIVA – Insiden tragis tabrakan antara pesawat komersial American Airlines dan helikopter Angkatan Darat AS, Black Hawk menjadi sorotan. Presiden Amerika Serikat Donald Trump menuding kebijakan keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) sebagai penyebab utama kecelakaan fatal tersebut.
DEI adalah singkatan dari Diversity, Equity, and Inclusion, yang berarti keberagaman, kesetaraan, dan inklusi. Ini adalah konsep dan praktik yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang setara dan inklusif bagi semua orang. Tanpa membedakan latar belakang atau identitas mereka.
Trump menyoroti kebijakan yang diterapkan oleh pemerintahan Joe Biden dan Barack Obama di Badan Penerbangan Federal (FAA), yang menurutnya telah menyingkirkan pekerja berkualitas demi keberagaman.
"Kita harus memiliki standar tinggi bagi mereka yang bekerja di sektor penerbangan. Saya mengubah standar Obama dari yang biasa saja menjadi luar biasa," ujar Trump seperti dilansir CNN Internasional, Kamis (31/1/2025).
"Hanya orang yang memiliki kecerdasan psikologis lebih unggul yang diizinkan sebagai pengawas lalu lintas udara. Hal itu tidak terjadi sebelum saya tiba di sana (Gedung Putih). Ketika jabatan saya selesai dan Biden mengambil alih, dia mengubahnya kembali menjadi lebih buruk dari sebelumnya," lanjutnya.
Wakil Presiden JD Vance, Menteri Pertahanan Pete Hegseth, dan Menteri Transportasi Sean Duffy turut mendukung pernyataan Trump.Â
Menteri Pertahanan Hegseth bahkan mengumumkan bahwa pemerintah akan segera mengeluarkan lebih banyak perintah eksekutif untuk menghapus inisiatif DEI di Pentagon.
Kecelakaan Mengerikan di Langit Washington
Pesawat penumpang Bombardier CRJ700 milik American Airlines dengan nomor penerbangan 5342 mengalami tabrakan dengan helikopter UH-60 Black Hawk milik Angkatan Darat AS pada Rabu malam, 29 Januari 2025. Insiden terjadi saat pesawat yang membawa 60 penumpang dan empat awak itu hendak mendarat di Bandara Nasional Ronald Reagan, Washington DC, setelah terbang dari Wichita, Kansas.
Di sisi lain, helikopter Black Hawk yang membawa tiga tentara tengah menjalani misi latihan dari Fort Belvoir, Virginia. Saat pesawat American Airlines berada pada ketinggian sekitar 400 kaki dengan kecepatan 140 mil per jam, petugas Air Traffic Control (ATC) sempat memberikan instruksi untuk mendarat di Landasan Pacu 33 yang lebih pendek.
Namun, 30 detik sebelum tabrakan, ATC mencoba menghubungi helikopter Black Hawk untuk memastikan jarak aman terhadap pesawat penumpang tersebut. Sayangnya, helikopter tidak merespons panggilan.
Pejabat setempat akhirnya mengubah operasi penyelamatan menjadi operasi pemulihan, menandakan bahwa tidak ada yang selamat dari insiden tragis ini.
Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) telah mengamankan black box atau kotak hitam dari pesawat American Airlines untuk menyelidiki penyebab pasti kecelakaan ini.
 Sementara itu, perdebatan mengenai dampak kebijakan keberagaman di sektor penerbangan terus bergulir, dengan Trump dan sekutunya menegaskan perlunya standar lebih ketat bagi pekerja di bidang keselamatan udara.