Donald Trump Akan Singkirkan Ideologi Transgender dari Militer AS
- AP Photo/Alex Brandon
Washington, VIVA – Presiden AS, Donald Trump mengumumkan pada Senin, 27 Januari 2025, bahwa ia telah menghilangkan ideologi transgender dari militer AS
Melansir dari Hindustan Times, Selasa 28 Januari 2025, dia juga menandatangani perintah eksekutif untuk melarang penggunaan “kata ganti yang dibuat-buat” yang digunakan oleh pasukan.
Dalam perintah tersebut, Donald Trump mengklaim bahwa tentara yang mengidentifikasi diri sebagai jenis kelamin selain jenis kelamin biologis mereka, maka hal itu bertentangan dengan komitmen seorang prajurit terhadap gaya hidup terhormat, jujur, dan disiplin, bahkan dalam kehidupan pribadi seseorang.
Donald Trump menambahkan bahwa kehadiran mereka membahayakan kesiapan militer dan, karena itu, kebijakan yang direvisi diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Selama retret bagi anggota Kongres Republik di Miami, Trump berkata, "Untuk memastikan bahwa kita memiliki pasukan tempur paling mematikan di dunia, kita akan menyingkirkan ideologi transgender dari militer kita."
Donald Trump sebelumnya berjanji untuk memberlakukan kembali larangan terhadap pasukan transgender, yang dicabut pada tahun 2016 di bawah pemerintahan Obama.
Berdasarkan kebijakan Obama tersebut, pasukan transgender yang sudah bertugas diizinkan untuk melakukannya secara terbuka, dan rekrutmen transgender akan mulai diterima pada 1 Juli 2017.
Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa perintah Trump melibatkan "penghapusan radikalisme gender di militer."
Selama masa jabatan pertama Donald Trump, ia juga telah membatalkan kebijakan yang akan mengizinkan pasukan transgender untuk mendaftar militer, dengan mengklaim bahwa mereka mengganggu.
Joe Biden pada tahun 2021, sekali lagi membatalkan larangan tersebut, dengan menyatakan bahwa semua orang Amerika yang ingin mengabdi kepada negara harus diterima.
Menteri pertahanan Biden yang akan segera lengser, Lloyd Austin, mengatakan dalam pidato perpisahannya, awal bulan ini, "Setiap militer yang menolak patriot yang memenuhi syarat yang ingin mengabdi hanya akan membuat dirinya lebih kecil dan lebih lemah."
Meskipun jumlah pasukan transgender di militer Amerika sedikit, larangan terhadap anggota angkatan bersenjata akan menimbulkan masalah bagi mereka karena jumlah perekrutan menurun.
Pengacara pasukan transgender yang menentang larangan Trump selama masa jabatan pertamanya telah berjanji untuk melawan perintah baru tersebut.